Minggu, 09 Maret 2014

SABAR DALAM TUHAN

SABAR DALAM KESESAKAN
-Roma 12:12 -“Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!”
PENDAHULUAN
Tak bisa kita pungkiri bahwa banyak masalah yang terjadi didunia ini, misalnya saja di awal tahun baru ini kita sudah menyaksikan melalui televisi banyak kejadian demi kejadian yang menghantam bangsa kita Indonesia. Bencana alam disegala tempat terjadi. Ini namanya masalah. Namun ingatlah selalu, dalam kelemahan kuasa Tuhan menjadi sempurna (2 Korintus 12:9).Wanita yang dikasihi Tuhan, apabila saat kita sedang menghadapi kemelut dalam hidup ini dan kita menjadi lemah ingatlah kembali firman Tuhan : “Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!”. Belajar untuk melawan kesedihan dengan sukacita dari Tuhan. Terus berpengharapan padaNya, bertekunlah dalam doa dan ketahuilah bersama Tuhan kita sanggup melewati segala macam rintangan, tantangan, masalah atau pergumulan yang terberat sekalipun.
Tuhan berkata saat kita sedang menghadapi persoalan dalam hidup ini, kita harus sabar. Mengapa harus bersabar? Ada tiga hal yang akan kita pelajari mengapa kita harus bersabar saat dalam kesesakan, yaitu:
1.  Persoalan yang kita alami tidak pernah melebihi kekuatan (1 Korintus 10:13)
Tuhan tidak pernah memberikan masalah atau pergumulan dalam hidup lebih besar dari kekuatan yang pernah kita miliki. Tidak pernah melampaui batas kemampuan kita. Justru saat kita sedang mengalami masalah, kita seperti olahragawan yang sedang dilatih oleh Tuhan. Tuhan Sedang melatih otot-otot rohani kita. Ia sedang memperbesar kualitas hidup kita untuk semakin berharap dan mengandalkanNya, untuk semakin serupa dan segambar dengan pribadiNya.
Masalah akan terus ada selama kita hidup, namun saat kita mengerti kebenaran maka cara kita meresponi masalah dan pergumulan hidup akan berbeda. Kita akan terus mengalami kemenangan demi kemenangan, mujizat demi mujizat dan kemuliaan Tuhan semakin nyata dalam hidup kita.
2.  Kristus telah lebih dulu mengalami hal yang serupa, yaitu kesesakan (1 Petrus 2:21- 23) Selama Tuhan Yesus di dunia, Ia juga pernah mengalami dicaci maki, difitnah, diludahi, dianiaya, bahkan Ia juga melewati masa dimana Ia tertekan saat harus meminum cawan kematianNya. Namun, yang berbeda dengan kita ialah Ia tidak pernah berbuat dosa dan Ia melakukan semuanya karena kasihNya pada kita. Ia rindu teladanNya diikuti oleh setiap kita para muridNya. Wanita yang dikasihi Allah, Tuhan mengerti sekali setiap beban, setiap proses, setiap masalah yang kita alami. Ia sangat mengerti isi hati dan kebutuhan kita. Oleh sebab itu, teruslah berpengharapan padaNya. Tetaplah percaya padaNya, Ia sanggup menolong dan dan mengangkat kita dari segala kesesakan kita.
3.  Kita tidak bisa menyelesaikan masalah dengan kekuatan sendiri (Mazmur 39 :1-3) Terkadang supaya cepat selesai dari kemelut hidup kita mulai memakai kemampuan kita. Namun kalau kita renungkan kembali, apakah semua kekuatan yang telah kita pakai membawa kita semakin kenal, dekat dan mengasihi Tuhan? Justru seringkali malah sebaliknya yaitu kecewa dan tawar hati. Kita menjadi menjauh dari Tuhan dan hidup dalam kesedihan dan keraguan. 
Wanita yang dikasihi Tuhan, kita tidak bisa memaksa Tuhan untuk cepat-cepat mengeluarkan kita dari segala kesesakan. Kita juga tidak bisa menyelesaikan itu sendiri. Tapi justru, saat kita sedang dalam kesesakan, kita harus terus sabar, terus berpengaharapan dalam Tuhan, bahkan kita harus bertekun dalam doa sampai kita mendapatkan jawaban dari Tuhan. Dibalik semua persoalan yang kita alami, ada pintu-pintu mujizat yang akan dibukakanNya untuk kita. Mari kita belajar dari Ayub dan Yusuf. Mereka terus bertahan walau dicela, dihakimi, disudutkan, dibuang, tidak dianggap. Mereka tidak berusaha keluar memakai kekuatan mereka, justru mereka semakin berserah, semakin dekat dan semakin mengenal Tuhan. Mereka pun juga menjadi saksi yang hidup, Nama Tuhan ditinggikan melalui proses demi proses yang mereka alami (baca: Ayub 42:7-17, Kejadian 41:37)

PENUTUP
Wanita pilihan Tuhan, apapun yang terjadi teruslah bersabar dalam kesesakan.
Ingat : “Persoalan yang kita alami tidak pernah melebihi kekuatan, Kristus telah lebih dulu mengalami hal yang serupa, yaitu kesesakan, Kita tidak dapat menyelesaikan masalah dengan kekuatan kita sendiri.” Renungkan ketiga hal ini dan percayalah bahwa Tuhan turut bekerja dalam segala sesuatunya dan mendatangkan kebaikan bagi setiap kita (Roma 8:28)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar