Selasa, 27 Mei 2014

KENAIKAN ISA-ALMASIH

                                                                          



“Engkau telah naik ke tempat tinggi, telah membawa tawanan-tawanan; Engkau telah menerima persembahan-persembahan di antara manusia, bahkan dari pemberontak-pemberontak untuk diam di sana, ya TUHAN Allah” (Mazmur 68:19).

Orang-orang Yebus adalah musuh-musuh Israel. Mereka menduduki kota Yerusalem jauh setelah sisa tanah yang telah diambil oleh umat Allah. Namun Daud dan pasukannya akhirnya mengambil alih kota itu. Daud ingat bagaimana para prajuritnya telah menyerbu dari ketinggian Yerusalem. Ini adalah gunung Tuhan, Bukit Zion, di mana Bait Allah didirikan. Dengan kemenangn dan sukacita, Daud membawa Tabut Perjanjian ke atas Bukit Zion, ke tempat di mana tabut itu akan terus berada. Namun Daud melihat apa yang melampaui pemandangan dunia itu. Ia memandang kepada kenaikan Kristus, membawa tawanan-tawanan ketika Ia naik, dan memenangkan kemenangan bagi umat-Nya, sehingga Ia dapat diam di antara mereka sebagai Tuhan dan Juruselamat mereka. Demikianlah, dalam Mazmur 68, Daud menulis,

“Engkau telah naik ke tempat tinggi, telah membawa tawanan-tawanan; Engkau telah menerima persembahan-persembahan di antara manusia, bahkan dari pemberontak-pemberontak untuk diam di sana, ya TUHAN Allah” (Mazmur 68:18).

Ribuan  tahun kemudian Rasul Paulus digerakkan oleh Roh Allah untuk menerapkan firman ini kepada  kita,  , ketika Yesus  naik ke Sorga, ke sebelah kanan Allah.
Itulah sebabnya kata nas “Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia” (Efesus 4:8).
Ketika ia telah membuktikan kepada mereka bahwa Ia telah bangkit dari antara orang mati, Kristus membawa murid-murid-Nya ke Bukit Zaitun. Sementara mereka menyaksikan, “terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka” (Kisah Rasul 1:9).
Tuhan Yesus Kristus telah kembali ke Sorga yaitu tempat dari mana Ia datang.
“Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia” (Efesus 4:8).


Dan dari teks ini kita belajar tiga kebenaran agung tentang kenaikan Kristus kembali ke Sorga.

I. , kemenangan Kristus terlihat dalam kenaikan-Nya.

Kristus turun ke bumi untuk berperang melawan musuh-musuh Allah dan manusia. Peperangan yang Ia perangi bukan melawan daging dan darah, “tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara” (Efesus 6:12). Kristus berperang melawan dosa, kematian, dan Neraka. Ia berperang melawan mereka yang membenci Allah dan mengasihi agama palsu. Ia berperang melawan Iblis dan malaikat-malaikatnya. Ia berperang melawan musuh-musuh ini sampai Ia meneteskan peluh Darah yang jatuh ke tanah, dan “telah menyerahkan nyawanya ke dalam maut” (Yesaya 53:12). Namun ketika peperangan itu berakhir, Ia bangkit dari antara orang mati dengan kemenangan dan naik ke tahta Bapa!
Penghinaan, penderitaan dan penghujatan sekarang telah jauh di belakang Dia. Ia telah naik jauh melampaui jangkauan dari cibiran orang-orang Saduki dan hujatan orang-orang Farisi. Yudas tidak dapat mencium Dia lagi. Pilatus tidak dapat mencambuk Dia lagi. Herodes tidak dapat lagi mencemooh Dia. Ia jauh di atas jangkauan dari musuh-musuh-Nya selamanya!
Karya Kristus di bumi telah selesai. Ketika Ia berseru dari kayu Salib, “Sudah selesai,” tidak ada yang perlu lagi dilakukan untuk keselamatan kita. Sekarang Ia duduk di tahta-Nya bersyafaat bagi kita sebagai Imam Besar kita. Sekarang Ia telah ditinggikan di atas segala nama, dan segala sesuatu telah diletakkan di bawah kaki-Nya! Ini adalah Kristus yang kita percaya, dan yang kita kasihi!
Dan kita tidak akan pernah melupakan semua berkat yang datang kepada kita melalui Dia. Adalah melalui Dia sehingga kita menerima semua berkat. “Ia naik ke tempat tinggi.” “Ia membawa tawanan-tawanan.” Marilah kita bersukacita dalam kenaikan Kristus ke atas tahta-Nya. Kenaikan-Nya adalah bukti dari kemenangan-Nya, dan bukti dari kejayaannya! Semua hal yang dibutuhkan bagi keselamatan kita sekarang ditemukan di dalam Kristus yang telah naik. Sungguh, kenaikan-Nya menyerukan, “Sudah selesai” – semua yang dibutuhkan bagi keselamatan kita ditemukan di dalam Kristus Yesus di sebelah kanan Allah dalam kemuliaan!


II.  kenaikan Kristus mengalahkan semua musuh-musuh kita.
,
Ia membawa tawanan-tawanan...” (Efesus 4:8).

Kita pernah menjadi budak. Kita pernah menjadi tawanan dosa, diperbudak oleh Setan, “yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka” (Efesus 2:2). Kita pernah menjadi tawanan hawa nafsu, para tawanan kesalahan, para tawanan tipu daya dari hati kita sendiri. Namun Kristus telah “membawa tawanan-tawanan.”

              Jangan pernah lupa bahwa Anda pernah ditawan oleh semua musuh-musuh ini. Jangan pernah lupa bahwa Anda pernah menjadi budak tanpa pengharapan seperti anak-anak Israel di Mesir, dan seperti Firaun, Setan menawan Anda di dalam perbudakan yang kejam. Namun Kristus, Musa kita, telah membebaskan Anda! Pada kenaikan-Nya, “Ia membawa tawanan-tawanan itu !”
dan jika pagi ini ada orang-orang yang masih ada dalam belenggu perbudakan Setan, sang Raja Kegelapan. Anda ada dalam “jerat Iblis yang telah mengikat mereka pada kehendaknya” (II Timotius 2:26). Namun Kristus, telah naik ke Sorga untuk membebaskan Anda dari iblis busuk itu! Percayalah kepada Kristus yang telah bangkit, dan Ia akan membebaskan Anda dari jerat Setan, dari kesalahan dosa, dan dari sengat maut! Saya tahu bahwa itu benar karena Yesus telah melakukan itu bagi saya! “Ia membawa tawanan-tawanan” dan menyelamatkan saya dengan tangan-Nya yang kuat!


III. , Kristus naik untuk menyediakan pemberian-pemberian bagi kita. 

; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia” (Efesus 4:8).

Dalam  Efesus, pasal empat, kita membaca tentang beberapa pemberian dari Kristus yang telah naik ke Sorga bagi kita.

“Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu. Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar” (Efesus 4:10-11).

Ia telah memberikan Rasul-rasul kepada kita, yang telah menulis kebanyakan dari kitab-kitab Perjanjian Baru untuk kita baca.
 Ia telah memberikan nabi-nabi untuk memperingatkan kita. Ia telah memberikan penginjil-penginjil untuk memberitakan Injil kepada kita. Ia telah memberikan gembala-gembala untuk menggembalakan kita.
 Ia telah memberikan pengajar-pengajar untuk menjelaskan dan menerapkan Alkitab bagi kita. 
Ia memberikan orang-orang itu, “Untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan, tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala. Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, --yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota--menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih” (Efesus 4:12-16).

Pemberian besar lainnya yang Yesus telah berikan kepada kita dalam kenaikan-Nya adalah janji tentang Kedatangan-Nya yang Kedua. Kedatangan-Nya ke dunia menjamin kenaikan-Nya kembali ke Sorga, dan kenaikan-Nya menjamin kedatangan-Nya kembali. Yesus berkata,

“Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku…” (Yohanes 14:3).

Janji kedatangan-Nya kembali adalah pemberian yang sangat besar bagi setiap orang Kristen sejati, “supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan” (I Tesalonika 4:13). Orang-orang dari dunia ini tidak memiliki pengharapan sama sekali! Namun orang Kristen memiliki pengharapan besar, “Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan. Karena itu hiburkanlah seorang akan yang lain dengan perkataan-perkataan ini” (I Tesalonika 4:16-18).
Itu adalah pengharapan kita, bahkan “penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus” (Titus 2:13). “Penggenapan pengharapan” dari kedatangan Kristus kembali ke dunia ini adalah salah satu dari pemberian terbesar yang menjamin kita oleh kenaikan-Nya kembali ke Sorga. Kenaikan-Nya menjamin kedatangan-Nya kembali! Ketika Ia naik, para malaikat berkata, “Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga” (Kisah Rasul 1:11). Amin!
Kenaikan Kristus ke Sorga menjamin kita bahwa Ia akan datang kembali bagi kita. Itu adalah pengharapan yang penuh berkat yang adalah pemberian dari Kristus yang telah naik yang memberikan kepada umat-Nya, “supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan.” Betapa itu adalah suatu pemberian yang agung! Amin dan amin! Namun masih ada lagi.
Bagi orang yang belum diselamatkan, Kristus yang telah naik mengirim Roh Kudus turun. Yesus berkata,

“Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu. Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman” (Yohanes 16:7-8).

Kristus yang telah naik berkata, “Aku akan mengutus Dia kepadamu.” Ia mengutus Roh Kudus untuk “menginsafkan dunia akan dosa.” Itu bukanlah pekerjaan kecil. Itu adalah “pekerjaan utama” Roh Kudus, pekerjaan utama-Nya. Kristus mengutus Roh Kudus untuk menginsafkan orang-orang berdosa yang terhilang seperti Anda dari dosa Anda. Ketika Anda merasakan diri Anda yang penuh dosa dan terhilang, itu bukan karena Anda aneh atau “nyleneh.” Itu adalah karena Roh Kudus yang sedang menunjukkan kepada Anda dosa Anda, dan memperingatkan Anda akan penghakiman yang akan datang. Roh Kudus menginsafkan hati nurani Anda, dan menyebabkan Anda merasakan kebutuhan akan Darah Kristus untuk menyucikan Anda dari dosa. Jangan memperlakukan karunia Roh Kudus dengan sepele. Taatilah karya-Nya yang menginsafkan dan datanglah kepada Yesus dengan iman. Kristus akan mengampuni dosa-dosa Anda dan memberikan damai sejahtera dengan Allah kepada Anda!

Salah satu pemberian yang paling penting dari Kristus yang telah naik, Ia memberikan kepada kita karunia akan Darah-Nya yang mahal! Darah Kristus dapat Anda peroleh sekarang juga. Itu ada di sana, di Sorga, bersama Kristus. Dan Alkitab berkata, “darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa” (I Yohanes 1:7). Pada saat Anda percaya Yesus, Darah-Nya akan menyucikan Anda dari segala dosa – dan Anda akan siap bertemu Allah dan menikmati Dia selama-lamanya!  amin 

Senin, 26 Mei 2014

RENUNGAN MINGGU INI




KETIKA DIFITNAH (1 Korintus 4:6-14)


Fitnah menghancurkan reputasi seseorang. Kalau tidak percaya, tanyailah Marcelino de Sautuola. Ia adalah arkeolog amatir yang pertama kali menemukan lukisan dinding zaman purba pada tahun 1879. Ketika ia mempublikasikan temuannya, banyak arkeolog yang cemburu. Mereka terang-terangan menuduh Sautuola sengaja menciptakan kebohongan untuk memperoleh popularitas. Ia akhirnya meninggal karena depresi. Puluhan tahun kemudian, baru para ahli mengakui keaslian temuan Sautuola.
Rasul Paulus pun kerap difitnah oleh musuh-musuhnya. Namun, apa responsnya? Ternyata ia tidak menjadi pahit atau marah. Ia tidak digerus oleh depresi berkepanjangan. Ia juga tidak membalas dendam. Sebaliknya, ia menjawab para pemfitnahnya dengan penuh kasih dan kesabaran (ay. 13). Apa rahasianya? Pertama, ia menyadari dirinya sebagai hamba Tuhan yang bisa menjadi sasaran penganiayaan dan penderitaan (ay. 10-13, lihat juga Fil. 1:29). Kedua, ia sesungguhnya mengikuti teladan Kristus, yang menurut kacamata dunia merupakan kebodohan (ay. 10). Bukankah apa yang dilakukan Paulus persis seperti Kristus: ketika dimaki malah memberkati dan ketika dianiaya malah bersabar (ay. 12)?
Difitnah memang tidak enak. Namun, jangan biarkan fitnah mendikte respons Anda. Belajarlah mencontoh Kristus dan Paulus. Walau difitnah, tetaplah sabar dan balaslah dengan kebaikan. Tentu saja hal ini tidaklah mudah, tetapi hal ini jauh lebih baik ketimbang membiarkan diri Anda dihancurkan oleh kebencian dan kemarahan akibat difitnah. 
FITNAH MEMANG KEJAM, TETAPI KASIH MAMPU MEMADAMKANNYA




RAJA ATAU HAMBA? TUAN ATAU JONGOS? (1Korintus 4:6-13)


Ini dapat dijawab dengan melihat siapa saja yang ada dalam lingkaran terdekat seseorang. Manusia cenderung untuk berusaha akrab dengan mereka yang secara sosial sejajar, atau kalau mungkin, lebih tinggi. Biasanya, pertemanan akrab dengan mereka yang secara sosial lebih "rendah", apalagi "sampah", dihindari karena berisiko menjatuhkan pamor.
Faktor sosial seperti ini adalah salah satu penyebab konflik yang terjadi antara sebagian jemaat Korintus dengan Paulus. Mereka menganggap Paulus yang kerap menderita (ayat 11-13), punya kelemahan fisik ("lemah", 10; bdk. 2Kor 12:7), dan menghidupi diri dari pekerjaan yang relatif kasar (ayat 12) itu tidak layak untuk tetap dekat dan melayani Korintus, jemaat yang kaya dalam karunia dan berkat. "Tidakkah akan terasa lucu bila Injil berkat melimpah yang jaya itu diberitakan oleh seorang malang, rendah, lemah dan hina (ayat 9-10)?"
Paulus mengkoreksi pandangan yang salah ini dengan ironi yang menyindir: mereka mulia sementara Paulus dan rekan-rekannya hina, dan seterusnya (ayat 8-10). Ironi ini bertujuan menyadarkan jemaat Korintus bahwa manusia yang rohani, menerima Roh Allah, memiliki hikmat-Nya, dan bermegah dalam-Nya, justru adalah manusia yang menjadi hamba. Paulus menunjukkan bahwa dalam penderitaan dirinya dan kawan-kawannya justru lebih dekat kepada keadaan Tuhan (bdk. 9-13 dengan Yes 53:2b-3). Dalam keadaan seperti yang Paulus alami, justru nyata kebenaran bahwa sungguh- sungguh hikmat dan karya Allah adalah kebodohan bagi dunia (bdk. dengan 1:26-29). Karena itu, seperti pada Paulus, panggilan agar kita hidup menjadi orang-orang kudus (ayat 1:2) berarti hidup sedemikian rupa sebagai seorang hamba dengan konsekuensi dianggap bodoh serta hina oleh dunia. Anda juga tidak dapat melayani dua tuan, Allah dan diri Anda ataupun kepentingan pribadi Anda. 
TUNDUKKAN DIRI ANDA SEBAGAI HAMBA, SUPAYA ANDA DAPAT MELAYANI ALLAH DALAM DUNIA.
 



TEGURLAH DAKU, KAU KUTANGKAP. (1Korintus 4:14-21)


Ini sebenarnya skenario yang Paulus harapkan terjadi di tengah- tengah jemaat Korintus. Seperti telah kita lihat dari pasal 1 hingga 4, teguran-teguran Paulus tidak bersifat menghakimi. Paulus memberikan argumen-argumen agar jemaat Korintus mengerti alasan tegurannya. Paulus juga membujuk, menyindir dengan ironi, agar mereka tersentak, malu, dan sadar. Di sini Paulus menggunakan metafora lain untuk tujuan yang sama. Sebagai rasul yang meletakkan dasar berdirinya jemaat Korintus, Paulus menyapa mereka sebagai anak-anaknya, dan dia adalah bapak mereka (ayat 17). Relasi bapak-anak yang khas ini tidak dipunyai oleh para pengajar lain yang kemudian melayani di Korintus (bdk. 15). Atas dasar otoritas dan relasinya sebagai bapak, Paulus memberikan teguran, himbauan, nasihat, dan peringatan pendisiplinan kepada mereka.
Namun, otoritas Paulus bukanlah otoritas yang paternalistis dan menindas. Paulus bertindak berdasarkan dua motivasi. Pertama, himbauan, teguran, dan ancaman pendisiplinan Paulus didasarkan pada kasihnya sebagai bapak mereka (ayat 14). Kedua, Paulus semata bersandar pada kuasa Roh yang bekerja dalam ketaatannya kepada Allah. Itulah sebabnya Paulus memastikan rencana kedatangannya ke Korintus untuk bertemu dengan orang-orang "sombong" yang bermegah pada pengajaran hikmat yang "rohani" tetapi sebenarnya duniawi (ayat 19). Pada saat Paulus datang, Allah sendiri yang akan menyingkapkan kepalsuan kuasa kata-kata hikmat mereka.
Kasih yang murni dan kuasa yang mendayakan kehidupan Kristen menjadi sebuah kesaksian, itulah ciri sejati kehidupan manusia rohani. Kedaulatan Allah sebagai raja atas hidup hanya nyata di dalam hidup Kristen yang taat dan tidak meninggikan diri. Kerohanian bukanlah sertifikat yang mengangkat seseorang menjadi penilai kerohanian orang lain. 
JADILAH MANUSIA ROHANI SEJATI DENGAN HIDUP YANG PENUH KASIH DAN BERKUASA.


KENAIKAN (Kisah 1:1-11; Yohanes 14:2-3)



Penampakan Yesus yang berulangkali setelah kematian-Nya membuat para pengikut-Nya bersukacita dan terus ingin bertemu dalam keadaan seperti itu. Namun 40 hari setelah kebangkitan-Nya, sesudah Dia memberikan pesan-pesan terakhir kepada murid-murid-Nya, terangkatlah Dia dan awan menutupi-Nya dari pandangan mereka.
Sebenarnya Yesus dapat menghilang dalam sekejab seperti yang pernah dilakukan-Nya pada peristiwa-peristiwa sebelumnya. Namun kali ini Dia ingin kenaikan-Nya ke surga disaksikan oleh para murid untuk mengingatkan mereka bahwa ini adalah pertemuan terakhir-Nya. Kehadiran tubuh jasmani-Nya segera akan digantikan oleh sesuatu yang lebih baik. Kenaikan Yesus ke surga menandai bermulanya sebuah zaman yang baru.
Dalam tubuh jasmani-Nya yang telah dimuliakan, Tuhan Yesus naik ke surga, duduk di sebelah kanan Allah, mengutus Roh Kudus ke dunia (Yohanes 14:16-18; Kisah 2:33), menjadi Pengantara bagi kita (Roma 8:34;Ibrani 7:25), dan kini kehadiran dan kuasa ilahi-Nya menjangkau seluruh alam semesta (Efesus 1:15-23; 4:10).
Sebuah tulisan lama mengatakan bahwa Yesus naik ke surga berikut tubuh jasmani-Nya untuk "menjamin kita masuk ke surga, dan menyediakan tempat bagi kita." Itu benar. Selain itu juga benar bahwa sebagai Allah, Dia akan selalu menyertai kita sampai kepada "akhir zaman" (Matius 28:20). Betapa luar biasa Juruselamat kita!
DIA NAIK UNTUK MENYEDIAKAN TEMPAT BAGI KITA!



KATA YESUS TENTANG DIRI-NYA (Yohanes 14:1-13)



Siapakah Yesus? Jika Anda adalah seorang kristiani mungkin pertanyaan ini terdengar bodoh. Tentu saja Dia adalah Tuhan dan Juru Selamat umat manusia. Namun, faktanya, seringkali status ini terlalu sering disebutkan dengan muatan makna yang beragam. Bagi sebagian orang, kedua gelar itu menunjukkan bahwa Yesus adalah Seorang yang secara istimewa dipilih Tuhan untuk menunjukkan jalan hidup yang benar bagi umat manusia. Yang lain menganggapnya sebagai Sang Pembuat mukjizat, teladan moral teragung, guru dengan hikmat yang luar biasa, dan pendiri agama besar yang patut dihormati.
Namun, pernyataan-pernyataan Yesus tentang siapa diri-Nya jauh dari gambaran itu. Yesus menyatakan diri-Nya bukan salah satu jalan, bukan seorang penunjuk jalan tetapi Dia sendirilah jalan kepada Allah (ayat 6). Dia bahkan menyatakan bahwa diri-Nya adalah perwujudan dari Allah yang tidak bisa dilihat oleh manusia (ayat 7, 9-11). Ingin tahu seperti apa Allah itu? Lihatlah Yesus! Sebuah pernyataan yang super radikal, yang bahkan sulit diterima orang pada masa-Nya, sehingga mereka akhirnya menyeret-Nya ke kayu salib (lihat pasal 19:7).
Pikirkanlah sekali lagi ketika Anda berkata bahwa Anda memercayai Yesus. Dia menyatakan diri-Nya sebagai Allah sendiri. Bukan sekadar Tokoh Agung dalam sejarah yang patut dipelajari dan diteladani hidup-Nya, melainkan Tuhan yang memegang kendali penuh atas hidup dan mati. Semua perkataan-Nya dapat dipercaya dan harus ditaati. Di luar Dia, orang tidak mungkin diperdamaikan dengan Allah. Apakah hidup kita sungguh mencerminkan bahwa kita memercayai Yesus sesuai dengan apa yang Dia nyatakan?  


YESUS BUKAN HANYA PRIBADI YANG PATUT DITELADANI, MELAINKAN JUGA ALLAH YANG BERKUASA ATAS HIDUP DAN MATI.

Sabtu, 24 Mei 2014

BERJAGA JAGALAH

                                             


                                                   APAKAH ANDA SIAP?






Berjaga-jagalah kedatangan Tuhan Yesus sudah di ambang pintu.
Salah satu tanda akhir zaman telah semakin digenapi melalui kejadian alam bulan berwarna merah seperti darah sebanyak 4x, Tetrad Blood Moon Red. 
Mari kita mengingatkan dengan tidak bosan-bosan, pasangan, anak, keluarga, sesama kita untuk datang sama Tuhan, mengikuti Ibadah, mencari Tuhan.
Kalau sampai terlambat, akan ada penyesalan yang luar biasa. Bila suami masuk surga, istri tidak... atau sebaliknya, istri masuk surga, suami tidak? Atau anak-anak tertinggal? Akan ada penyesalan yang luar biasa untuk selamanya.
Selama kita masih di bumi, masih ada kesempatan, pakailah setiap kesempatan yang ada, bila masih bisa memuji Tuhan, pujilah Tuhan, baca Alkitab, akan ada waktunya tidak bisa lagi melakukannya.
Lukas 12:35-36, Kewaspadaan "Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala. Dan hendaklah kamu sama seperti orang-orang yang menanti-nantikan tuannya yang pulang dari perkawinan, supaya jika ia datang dan mengetok pintu, segera dibuka pintu baginya."
* Mengikatkan pinggang = menguasai dirimu, jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa
Cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu, Tuhan akan selalu mencukupkan kebutuhanmu, jangan berhutang !
Tuhan berfirman, "Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." (Ibrani 13:5)
Setiap kita akan bertransaksi apapun, berdoa tanya dulu sama Tuhan, jangan sampai menyesal.
Umpan begitu menarik, jadilah bijaksana.
* Hendaklah pelitamu tetap menyala
Minyak bisa juga dikatakan perbuatan baik, kita berbuat kebaikan karena Tuhan telah menyelamatkan kita.
Minyak adalah lambang Roh Kudus, yang memimpin hidup kita, namun kita yang memutuskan untuk taat atau tidak.
Pelita tanpa minyak seperti garam tanpa rasa asin. Sia-sia dan tidak berguna.
* Menanti-nantikan Tuhan
Roh kita menyala-nyala, lebih serius lagi dalam berdoa, beribadah, bersemangat, tidak kenal lelah.
Lukas 12:39, "Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pukul berapa pencuri akan datang, ia tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. Hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu sangkakan."
Kalau kita tahu pencuri akan datang, maka kita akan berjaga-jaga, Kalau kita sudah tahu kedatangan Tuhan itu pasti, maka itu kita perlu berjaga-jaga.
Markus 13:32, "Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa saja."
Hari dan saat (jam) kita ga ada yang tahu, tapi anak-anak yang mengasihi Tuhan.. bulan tahun bisa saja Tuhan memberi tahu..
Allah itu Roh, barangsiapa menyembah Dia harus menyembah dalam roh dan kebenaran.
Orang yang ada Roh Kudus, maka ketika Bapa katakan "sekarang Aku datang" semua yang bersungguh-sungguh pasti tahu.
Matius 24:32, "Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara: Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat. Demikian juga, jika kamu melihat semuanya itu, ketahuilah, bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu."
Kita bisa membaca tanda-tanda zaman, tentang bulan yang seperti darah, dsbnya. Pohon ara hanya ada di Israel, kita lihat berita. Dan untuk kita, Israel-Israel Rohani saat ini lebih lagi ingin hidup sungguh-sungguh, Tuhan memberikan kepekaan, orang sedang berbondong-bondong rindu haus akan Tuhan.... Hari-hari ini tanda-tanda sudah semakin jelas... Tuhan sudah di ambang pintu.
Matius 24:37-42, "Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. Pada waktu itu kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan; kalau ada dua orang perempuan sedang memutar batu kilangan, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang."
Matius 7:21-23, "Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

Pada hari terkahir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Ini berarti, orang-orang yang beribadah, ke Gereja, menyebut nama Tuhan, tapi Tuhan tidak mengenal mereka. Karena, di hadapan Tuhan, yang dihitung adalah :
Roma 12:1-2, "Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna."
Ibadah yang sejati, mereka yang ada suatu perubahan budi dalam hidupnya dan melakukan kehendak Bapa.
Seperti yang Tuhan Yesus lakukan di taman Getsemani, proses, kekuatiran, kecemasan, ketakutan semua diserahkan kepada kehendak Bapa di Surga, ada penyerahan diri yang total, mengampuni satu sama lain, di salib Tuhan katakan, "Ya Abba, ampunilah mereka karena mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan..."
Mungkin kita marah sama orangtua kita karena tidak melakukan / memberikan yang kita harapkan, tapi Tuhan Yesus di kayu salib, dalam goncangan jiwanya karena menanggung dosa kita, Ia berkata, "Eli Eli.. (Bapa, Bapa) Mengapa Engkau meninggalkan Aku?" Ia tetap melakukan kehendak Bapa dan melepaskan pengampunan.
Tuhan setia menantikan kita, menunggu kita mengampuni satu sama lain.
Tuhan Yesus sudah melewatinya, kitapun pasti bisa melewatinya.
Tuhan...apapun yang aku lakukan akhir-akhir ini, tolonglah untuk selalu melakukan yang Engkau ingini.

Roh Kudus memberikan pertolongan, tapi tidak dengan sendirinya, kita harus berusaha hidup kudus dan berkenan kepada Allah. Ketaatan merupakan harga mati.
Pergunakan waktu yang ada, karena selama di dunia ini, inilah kesempatan menentukan rumahmu di kekekalan.
Dunia sementara, Hidup kekal di Surga yang harus dikejar.

Lagu:

Sudahkah kita siap sedia
Menghadapi datangnya Yesus kelak kembali
Untuk mengangkat kita semua yang sungguh-sungguh berharap kepada-Nya
Mari kita sembah Yesus
Dia Raja
Di hadapan tahta kemuliaan yang kudus
Selama waktu ini masih ada
Sembahlah Yesus selama-lamanya
TUHAN YESUS MEMBERKATI.







Pekerjaan Iblis di Akhir Zaman dan Kuasa Pengurapan ALLAH 


Kita semua harus tahu bahwa kita hidup di akhir dari akhir zaman, kitalah yang akan menyaksikan Tuhan Yesus datang di awan-awan menjemput kita mempelai-Nya.
Karena itu ini bukan lagi waktunya menjadi orang-orang Kristen yang main-main, tapi inilah waktunya hidup sungguh-sungguh dan militan, mencapai garis akhir dari pertandingan Iman.
Jangan pernah main-main dan terlibat dalam hal-hal yang di luar Kristus, pengajaran gereja setan, perjanjian darah dengan iblis, saat ini iblis sudah tidak di kuburan, tapi di televisi, melalui program-program yang menipu, jangan terjebak.
Pada waktu saya pelayanan berdoa peperangan melawan iblis, mendoakan mereka yang mengikat perjanjian darah dengan iblis, mereka tidak bisa mengaku Yesus adalah Tuhan, kalau kita dapat melakukannya itu hanya karena Roh Kudus. Pada waktu itu, saya bertanya kepada roh iblis yang di dalam orang itu, "Siapa namamu?" Ia menjawab, "Ceses", saya bertanya "Apa kerjamu?" Iblis dengan bodohnya mengaku:
1. Menjatuhkan hamba-hamba Tuhan, membuatnya murtad
2. Menghancurkan keluarga-keluarga Kristen, Suami Istri supaya terus cekcok
3. Menghancurkan orang-orang yang Penuh dengan Roh Kudus, membuatnya mundur
Saya bertanya lagi, "Mengapa kau lakukan itu?" Ia menjawab 3x, 


"KARENA YESUS SEGERA DATANG, YESUS SEGERA DATANG, YESUS SEGERA DATANG."
Iblis sedang kerja lembur, karena ia tahu bahwa waktunya tidak lama lagi.
Wahyu 6:5-6, "Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketiga, aku mendengar makhluk yang ketiga berkata: "Mari!" Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hitam dan orang yang menungganginya memegang sebuah timbangan di tangannya. Dan aku mendengar seperti ada suara di tengah-tengah keempat makhluk itu berkata: "Secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur itu."
Secupak gandum sedinar dan tiga cupak jelai sedinar berbicara tentang harga yang melambung tinggi, krisis, namun... Goncangan, krisis sebesar apapun, anak-anak Tuhan terjaga oleh minyan Pengurapan Kerajaan Sorga.

Bagaimana cara kerja Kingdom Annointing (Pengurapan Kerajaan Sorga)? 
1 Yohanes 2:27, "Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia."
Pengurapan merubah hidup kita menjadi serupa Kristus
Banyak orang yang menganggap enteng pengurapan, yang lebih penting pada waktu anda diurapi bukanlah manifestasi pengurapannya (jatuh, bergoncang, dsbnya), tapi terpenting kuasa pengurapan itu masuk dan merubah karakter saudara menjadi seperti Kristus.
Jangan di Gereja Halleluya...Halleluya... Tapi begitu keluar Gereja Lupa... 
Mengikut Kristus kita berarti kita menjadi Suratan yang terbuka, terbaca, dilihat oleh semua orang.
Roma 14:17, "Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus."
Kesaksian : 
Ada sepasang suami istri, jemaat di tempat saya, si Istri telah rajin beribadah, ia rindu sekali supaya suaminya juga diubahkan oleh Tuhan, ia selalu mendoakan suaminya.  Ternyata suaminya telah beberapa kali mendapat jamahan untuk mengenal Tuhan, diam-diam suaminya menemui Gembala Gereja tersebut, ia ingin ke Gereja apabila Tuhan mampu merubahkan istrinya. Pendeta mencari tahu, suaminya mengutarakan bahwa istrinya di rumah cerewet sekali, dari pagi hingga malam semua terlihat salah di mata istrinya, suami, anak, pembantu semua salah. Di lain kesempatan, istri tersebut juga ternyata menemui Gembalanya dan menceritakan kerinduannya agar suaminya bertobat. Pendeta tersebut menasehati istri untuk tetap tenang dalam menghadapi sesuatu, dengan tinggal diam terletak kekuatanmu dan lebih baik banyak mendengar dibanding berkata-kata. Istrinya mentaatinya juga. Satu minggu saat Ibadah, Pendeta biasanya selalu menyalami jemaat yang hadir sebelum mulai Ibadah. Biasanya, suami itu hanya mengantar istrinya sampai di Gereja dan pergi lagi, tapi kali ini dia parkir dan mengunci mobilnya. Ia ikut ibadah, dan memberi tanda kepada Pendetanya "oke" sambil tersenyum. Mereka duduk di bangku belakang dan Tuhan menjamah suaminya ketika ibadah. Di akhir Ibadah, Suaminya mendatangi Pendeta dan bersedia dibaptis. Tuhan telah merubahkan istrinya. 
Kesimpulan : Pengurapan itu haruslah mengubah hidup Anda. Kalau Anda mau ikut Tuhan Yesus, putuskan hidup sungguh-sungguh dan berubah.
Pengurapan Tuhan memenuhi hidup Anda dengan damai sejahtera, pengurapan itu sendiri yang akan mengajar Anda mana yang benar dan tidak benar.
Jangan pernah anggap remeh KUASA DOA.
Tuhan Yesus Memberkati.

Selasa, 20 Mei 2014

TUHAN ITU SETIA

    


Percayalah KepadaKu: Janji Setia Tuhan

Percayalah KepadaKu: Janji Setia Tuhan“Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Tuhan, percayalah juga kepada-Ku.” Yohanes 14:1

Bacaan Alkitab : 2 Tawarikh 20:15-18


(15) dan berseru: “Camkanlah, hai seluruh Yehuda dan penduduk Yerusalem dan tuanku raja Yosafat, beginilah firman TUHAN kepadamu: Janganlah kamu takut dan terkejut karena laskar yang besar ini, sebab bukan kamu yang akan berperang melainkan Tuhan.
 (16) Besok haruslah kamu turun menyerang mereka. Mereka akan mendaki pendakian Zis, dan kamu akan mendapati mereka di ujung lembah, di muka padang gurun Yeruel.
 (17) Dalam peperangan ini tidak usah kamu bertempur. Hai Yehuda dan Yerusalem, tinggallah berdiri di tempatmu, dan lihatlah bagaimana TUHAN memberikan kemenangan kepadamu. Janganlah kamu takut dan terkejut. Majulah besok menghadapi mereka, TUHAN akan menyertai kamu.”
 (18) Lalu berlututlah Yosafat dengan mukanya ke tanah. Seluruh Yehuda dan penduduk Yerusalem pun sujud di hadapan TUHAN dan menyembah kepada-Nya.

Pada saat Tuhan mengatakan : Jangan takut kepada kita, bagaimana reaksi kita setelah kita mendengarnya? Ada yang mengatakan pasti dong tidak takut lagi, namun setelah beberapa saat ia mulai mengalami ketakutan lagi. Ada yang mengatakan ya percaya saja, tetapi kenyataannya orang ini sibuk mencari bantuan orang lain yang dianggap sanggup untuk menolongnya. Ada juga yang mengatakan perlu bukti terlebih dahulu untuk mempercayai Tuhan dalam hidupnya.
*courtesy of PelitaHidup.com
Ada hal hal yang perlu Anda simak dan perhatikan di bawah ini :

Pada saat Yosafat menerima Firman Tuhan yang mengatakan jangan takut karena yang berperang bukan mereka, Yosafat berani untuk mempercayainya bahwa apa yang Tuhan nubuatkan lewat hambaNya itu adalah pasti! Dan ketika Yosafat berani mempercayai Tuhan, ia melihat dan mengalami betapa Tuhan juga membuktikan kepadanya bahwa Ia dapat dipercaya dengan menggenapkan FirmanNya pada Yosafat.
Perhatikan lanjutan dari bacaan Alkitab dalam 2 Tawarikh 20:22 Ketika mereka mulai bersorak-sorai dan menyanyikan nyanyian pujian, dibuat TUHANlah penghadangan terhadap bani Amon dan Moab, dan orang-orang dari pegunungan Seir, yang hendak menyerang Yehuda, sehingga mereka terpukul kalah. Lihat apa yang Tuhan Firman kan, Dia buktikan bahwa yang berperang adalah Dia sendiri, bahkan lihat yang terjadi pada bangsa Moab dan Amon tersebut dalam 2 Tawarikh 20:23 Lalu bani Amon dan Moab berdiri menentang penduduk pegunungan Seir hendak menumpas dan memunahkan mereka. Segera sesudah mereka membinasakan penduduk Seir, mereka saling bunuh-membunuh.

Ketika Tuhan menjanjikan Abraham akan menjadi bangsa yang besar, dan menyuruh Abraham keluar dari tanah kelahirannya, untuk masuk ke tanah yang Tuhan janjikan. Saat itu tidak ada tanda apapun, yang pasti Abraham hanya berani melangkah untuk percaya pada TUhan. Hal itu terbukti bahwa Tuhan tidak menelantarkan Abraham dan seluruh rombongan yang mengikutinya. Tuhan menuntunnya, memeliharanya dan menggenapkan janjiNya dengan memberikan keturunan kepada Abraham dan menjadikannya benar benar menjadi bangsa yang besar seperti yang Tuhan Firman-kan kepadanya.

Jika demikian luar biasanya Tuhan, mengapa kita tidak mau mempercayakan seluruh hidup kita padaNya? Karena apa yang Tuhan janjikan, apa yang Tuhan katakan dalam FirmanNya pasti digenapi! Oleh sebab itu, jika Tuhan mengatakan dalam FirmanNya dalam Mazmur 110:1, Demikianlah firman TUHAN kepada tuanku: “Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuhmu menjadi tumpuan kakimu”. Jika kita diperhadapkan dengan tekanan yang berat atas situasi sekeliling kita, sakit penyakit yang menekan, orang yang mau mencelakakan kita, mengapa kita tidak menghampiri tahta Tuhan, duduk diam di dekatNya, memuji dan muliakan Dia? Biarkan Dia yang mengerjakan bagi kita membuat musuh-musuh kita sampai dijadikan tumpuan kaki kita.
*courtesy of PelitaHidup.com
Jika Tuhan mengatakan : “ janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan. “ Yesaya 41:10, mengapa kita harus takut? Percayakan saja hidup kita pada Tuhan, karena yang membawa kemenangan bukan kekuatan kita tetapi Tuhan sendiri yang membawa kemenangan kepada kita. Luar aiasa, Allah kita memang sungguh dapat dipercaya

LAWANLAH IBLIS

BUKAN LAGI WAKTUNYA BERMAIN-MAIN, LAWANLAH IBLIS !


Tuhan telah membuka Pintu Surga.


1 Yohanes 2:6, "Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia WAJIB hidup sama seperti Kristus telah hidup."



Kalau Anda membaca kata "Wajib" , "Harus" , di dalam Alkitab, ini bukanlah suatu pilihan, melainkan keharusan untuk dilakukan, bila tidak maka akan ada sanksinya dari Tuhan.



Tidak semua orang Kristen bisa masuk surga, tidak semua hamba Tuhan masuk surga, melainkan mereka yang melakukan kehendak Bapa di Surga.



Introspeksi diri Anda, sejak Anda bertobat, sudahkah Anda hidup seperti Kristus hidup?



Matius 7:21, "Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.".



Saat ini bukanlah saat bermain-main lagi, Kedatangan Tuhan Yesus sudah sangat-sangat dekat.



Kedatangannya ada 2, kedatangan secara umum dan secara khusus.



Dari seluruh yang ditulis di Alkitab semuanya digenapi, tinggal 1, kedatangan Tuhan Yesus kedua kali. Hal itu pasti terjadi. Dan Tuhan bisa datang kapan saja. Sudahkah kita siap? (Ini kedatangan secara umum)



Lalu, ada Kedatangan Tuhan secara khusus, yaitu saat kita dipanggil Tuhan pulang. Kalau hidup kita benar, saat kita berpulang, yang jemput kita Tuhan Yesus, El-Shaddai. 



Kita tidak tahu kapan kita dipanggil Tuhan, yang tua belum tentu dipanggil lebih dulu dari yang muda.



Iblis sering mengintimidasi kita untuk kita tidak hidup seperti Kristus.



Yakobus 4:7, "Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah iblis, maka ia akan lari dari padamu!"



Contoh intimidasi iblis:
* Hatimu keras, ga bisa mengampuni (mengampuni bukan pilihan, tapi kewajiban, karena Kristus telah mengampuni kita, maka kitapun harus mengampuni)
* Melayani tapi keluargamu tidak benar (kalau ada pertengkaran dalam keluarga, berdoa dalam bahasa roh, suami mengasihi istri setiap pagi mengayomi, menyayangi istri, tetap rukun)
* Iblis mengintimidasi saya yang sudah berusia 74 tahun, kamu sudah tua, pikun, fisikmu lemah, tidak bisa melayani / main gitar seperti dulu lagi (kata siapa? Saya menjaganya dengan makan sehat dibanding enak, olahraga teratur, banyak baca Alkitab, buku rohani 50-60 buku dalam setahun, mengikuti perkembangan berita nasional dan internasional, ketika pergi ke Yerusalem, saya minta urapan main gitar seperti Daud untuk mengundang Hadirat Tuhan dan mujizat pemulihan karya Roh Kudus terjadi).



1 Yohanes 4:4, "Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia."



Iblis hanyalah singa ompong yang berusaha menakuti dengan aumannya, selalu berusaha mencobai kita, tapi kita punya Singa dari Yehuda, Yesus Kristus Tuhan kita, iblis lari.



Ada kesaksian dari Lansia (Lanjut Usia), kesaksian ibu janda yang punya 3 anak, 2 sudah bertobat dan 1 belum, waktu ibu itu di rumah sakit dan mendekati saatnya dipanggil Tuhan, ia mendoakan satu per satu anaknya, pada anak yang ke 1 ia berkata, "Tuhan Yesus memberkatimu dan sampai jumpa di surga", anak kedua ibu itu berkata yang sama lagi, "Tuhan Yesus memberkatimu dan sampai jumpa di surga", tiba giliran anak ketiga, "Tuhan Yesus memberkatimu dan selamat tinggal" Anaknya yang ketiga protes, kenapa ibu bilang selamat tinggal? Ibunya menjawab, "Ya karena pada kedua kakakmu ibu yakin mereka akan berjumpa lagi dengan ibu di surga, tapi kamu hidupmu tidak baik" Saat itu juga anaknya yang ketiga bertobat. Jadi, bila saat ini usia anda sudah lanjut, jangan mau diintimidasi iblis bahwa hidupmu sudah tidak berguna, ibu ini bahkan sampai menjelang akhir hidupnya masih membawa anaknya kepada pertobatan.


Kesaksian lain, dari seorang bapak tua yang sudah duda, ia harus menggunakan kursi roda setiap saat, ia merasa hidupnya sudah tidak berguna lagi. Bapak ini menerima sebuah kado, pas dibuka ternyata isinya
globe (bola dunia), ia terima, terima kasih, tapi ia lalu tanya sama Tuhan, untuk apa globe ini.... Tuhan suruh doakan tiap negara, sampai setahun lebih, ia mendoakan, lalu ia bilang sama Tuhan, sudah selesai semua sudah didoakan, boleh saya minta pulang Tuhan? Tuhan bilang belum selesai, anakmu memang sudah bertobat, tapi itu 8 mantumu masih belum, selama 2 tahun lebih ia mendoakan dan memanggil mantunya satu per satu, hingga mereka semua bertobat. Tuhan sudah selesai ya? Belum Tuhan bilang, 25 cucumu hidupnya masih berantakan, Bapak ini kembali mendoakan dan memanggil cucunya satu per satu, hingga beres semua, lalu Tuhan memanggilnya pulang. 



Ketika kita sudah menang, jangan bersantai, tetap berjaga-jaga dalam Tuhan, Yohanes 4:13, "Sesudah Iblis mengakhiri semua pencobaan itu, ia mundur dari pada-Nya dan menunggu waktu yang baik."



1 Yoh 3:3, "Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci."



Hafalkan Mazmur 91:1-16, "Dalam Lindungan Allah" 


Tuhan Yesus Memberkati.

Senin, 19 Mei 2014

RENUNGAN MINGGU INI

 KERAJAAN TUHAN ADALAH KEBENARAN YANG PASTI Maz.92:1-16



TUJUAN: Mevisualisasikan fakta Firman Nubuat dalam praktek ibadah sekarang.
Kita memang dianjurkan untuk berkata-kata seperti sudah menerima Mark.11:23-24. Praktekkan ibadah dalam konteks “Nyanyian untuk hari Sabat.” Dasar untuk melakukan adalah fakta: Tuhan itu benar! (Ay.16).

A. DINYATAKAN DENGAN MENYANYIKAN SYUKUR (Ay.1-5).
Itu adalah Tanda berterimakasih karena yakin Tuhan pasti menggenapi janji2-Nya! Yakin ada Sabat, maka dipersiapkan “Nyanyian untuk hari Sabat” (ay.1). Janji2-Nya membuat kita dapat bersukacita, karena perbuatan tangan-Nya yang pasti melaksanakan!

B. BESAR PEKERJAAN-NYA & DALAM RANCANGAN2-NYA (Ay.6-12).
Dalam mendirikan Kerajaan Damai pasti ada tindakan pemisahan yang kekal. Musuh Tuhan akan dipunahkan, dibinasakan dan dicerai-beraikan selama-lamanya! Sebaliknya, orang benar akan diurapi = dilantik, dipermuliakan.

C. KEPASTIAN PERSEKUTUAN YANG KEKAL (Ay.13-16).
Orang benar dilukiskan sebagai pohon korma & pohon aras, yang memberikan buah hidup yang sangat berguna. Dan yang terpenting ditanam di Bait TuhanPersekutuan kekal dalam tempat kediaman Tuhan.








      HORMATILAH TUHAN SEBAGAI RAJA Maz.95:1-11



TUJUAN: Percaya Firman Nubuat, bahwa Tuhan pasti menjadi Raja segala raja.
Kegagalan dalam sikap hormat kepada Tuhan membuat kita tidak tunduk dan mengeraskan hati (ayat 7-11). Khususnya saat harus menuruti jalan yang ditentukan-Nya – Jalan kerendahan hati! Ul.8:2. Mulailah mempraktekkan jalan-Nya dalam ibadah (ayat 1-7).

A. SIKAP HATI SAAT MENDENGAR FIRMAN.
“Pada hari ini” – Kesempatan untuk merendahkan diri. Dua sikap yang menyesatkan hati: Berbantah-bantah (Meriba) dan Bersungut-sungut (Masa). Ingat: Tidak mengenal jalan Tuhan, membuat tidak masuk perhentian kekal!

B. ALASAN PENGHORMATAN KEPADA TUHAN.
Tuhan adalah Allah yang besar dan Raja yang besar! Allah = El, kekuatan – Dan hal ini diresponi dengan sikap dalam penyembahan: Bersorak-sorai untuk Tuhan. Kekuatan-Nya sanggup menjangkau/membenahi yang paling dalam maupun paling tinggi.

C. ALAMI DUA POKOK PENTING.
1.Dijadikan – spy menjadi segambar & serupa Allah Kej.1:26 bila mau datang dg merendahkan diri (sujud & berlutut). 2.Digembalakan spy dituntun ke padang rumput hijau, bila mau mendengarkan firman-Nya (taat).







               BERUSAHA MENGALAMI PERHENTIAN JIWA Kol.3:15; Mat.11:28-30


TUJUAN: Menenangkan jiwa, khususnya dalam hidup persekutuan Tubuh Kristus.
Hukum: mula2 alamiah kemudian rohaniah 1Kor.15:46. Perhentian harus dimulai saat kita memakai tubuh alamiah dalam hidup berjemaat. Cara terbaik adalah datang kepada Kristus, Sang Kepala Gereja.  Mazmur 4.


A. BERSERU KEPADA “ALLAH KEBENARANKU” Luk.18:7.
Hanya Pribadi Allah/Kebenaran dapat Membenarkan Ro.8:33 & Damai Yes.32:17. Orang benar dilalukan dalam jalan “kesesakan” (jasmani) supaya dapat dibenarkan (Luk.18:1-8), dan supaya Allah mencurahkan “kelegaan-Nya” (rohani) 2Kor.1:3-5.

B. JADILAH ORANG SALEH PILIHANNYA.
Menjadi Orang Pilihan setelah lulus ujian! Ada waktu ujian kesabaran“Berapa lama……?” Ujian kerendahan hati“kemuliaanku dinodai & difitnah.”  Yang penting test ujiannya saat marah, apakah anda lalu terseret ke dalam perbuatan dosa? Efs.4:26; Yak.1:20.

C. MENANGGAPI DENGAN UCAPAN SYUKUR.
Itulah tindakan “mempersembahkan korban yang benar dan percaya kepada Tuhan” – yang adalah Hakim! Korban membuat Tuhan hadir (Kel.20:24), yang adalah sumber segala yang baik Yak.1:17 dan berjanji akan memberkati dengan sukacita & ketenteraman.










 PEMULIHAN PERHENTIAN DI TANGAN PENJUNAN Yer.18:4, 6



TUJUAN: Mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan, sampai terjadi perhentian.
Israel gagal masuk perhentian karena kekerasan hati. Telah dinubuatkan, mereka akan mengalami sengsara besar, yang membuat Israel merendahkan diri – Inilah awal pemulihan! Eksposisi Yes.63:15 – 64:12.

A. MOHON DILIHAT TUHAN Yes.63:15-19.
Kata “Pandanglah” = look down – menyatakan Dia tertarik, bahkan rela turun ke bumi untuk mengangkat mereka yang merendahkan diri Maz.113:5-8. Pengakuan bahwa Bapa sebagai Penebus – Ada harga tebusan yang harus dibayar: Darah! 1Pet.1:18-19.

B. MOHON TUHAN TURUN UNTUK MEMBELA Yes.64:1-7.
Sebab percaya Allah Maha-dahsyat dg pasukan malaikat-Nya bagaikan api Ibr.1:7. Ayat 5 adalah syarat bagi yang mau ditolong: Engkau menyongsong mereka yang melakukan yang benar dan yang mengingat jalan yang Kautunjukkan!”

C. MOHON DIBENTUK SESUAI KEHENDAK-NYA Yes.64:8-12.
Kata “Tetapi sekarang” menunjuk kepada kesiap-sediaan merendahkan diri secara total! Hanya dengan hati yang lembut dan sedia diremas untuk dibentuk, menurut kehendak penjunan, membuat Tuhan tidak dapat berdiam diri Hak.10:16