Minggu, 09 Maret 2014

KEDATANGAN TUHAN

NASIHAT SUPAYA BERJAGA-JAGA

KRISTUS RAJA - Jesus_on_throne_(Bacaan Injil Misa Kudus, HARI MINGGU ADVEN I [Th. A] – 1 Desember 2013)
“Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. Sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai pada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, dan mereka tidak tahu apa-apa, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. Pada waktu itu kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan; kalau ada dua orang perempuan sedang memutar batu giling, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang.
Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. Karena itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.” (Mat 24:37-44)
Bacaan Pertama Yes 2:1-5; Mazmur Tanggapan: Mzm 122:1-9; Bacaan Kedua : Rm 13:11-14
Kata-kata Yesus dapat terdengar tidak menyenangkan: air bah datang dan melenyapkan orang-orang; orang-orang yang sedang melakukan pekerjaan sehari-hari ketika secara tiba-tiba yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan; seorang pencuri datang untuk membongkar rumah. Namun pesan Yesus sebenarnya untuk mendorong dan menyemangati orang-orang yang mendengar, malah cukup exciting. Kita sebenarnya berdiri di ambang batas hidup baru yang sedang mendatang. Suatu rahmat yang indah sedang menantikan kita. Oleh karena itu, bersiaplah!
Walaupun Yesus telah menjanjikan hidup baru manakala Dia datang kembali, pada akhir zaman banyak orang yang hidup tanpa pengharapan, seolah-olah tidak ada sesuatu yang baru akan terjadi. Akan tetapi, orang-orang lain yang merindukan kedatangan-Nya, akan mempersiapkan hati mereka. Inilah yang terjadi juga 2.000 tahun lalu, Hanya sedikit orang yang menantikan kemunculan sang Mesias. Namun mereka yang sungguh menanti-nantikan kedatangan-Nya – Maria, Elisabet, Yusuf, Hana dan Simeon, misalnya – mampu untuk menerima Yesus ketika Dia datang dan mereka pun memperoleh ganjaran yang melampaui ekspektasi mereka sendiri.
THE HOLY BIBLE IN MY LIFESebuah gelombang rahmat yang dahsyat juga menantikan Gereja pada milenium ketiga ini. Masa Adven yang dimulai pada hari ini adalah waktu yang sempurna bagi kita untuk menyiapkan diri guna menyambut rahmat yang akan dicurahkan oleh Allah pada hari Natal dan untuk rahmat berlimpah bagi kita manakala Yesus datang kembali pada akhir zaman.
Bagaimana seharusnya kita melakukan persiapan dimaksud? Kesiap-siagaan dan sikap berjaga-jaga macam apa yang kita perlukan pada masa Adven ini? Bukan rasa siap yang tidak jelas, melainkan suatu penghayatan eksplisit dari hidup kita bagi Allah. Setiap hari, selagi kita berdoa, membaca dan merenungkan sabda Allah dalam Kitab Suci, dan menyesali dan bertobat atas dosa-dosa kita, maka kita membuka pintu bagi rahmat-Nya. Selagi kita mengosongkan diri kita dari berbagai motif yang mementingkan diri-sendiri dan berupaya untuk memberikan cintakasih lebih daripada cintakasih yang kita sendiri terima, maka Bapa surgawi akan menyiapkan diri kita untuk menerima seluruh hidup yang telah dijanjikan-Nya kepada kita. Pada kenyataannya, dalam tindakan-tindakan ini, Bapa surgawi yang sangat menghasihi kita akan memenuhi diri kita, lebih dan lebih lagi.

DOA: Bapa surgawi, aku menyerahkan hidupku kepada-Mu. Bukalah hatiku bagi rahmat-Mu, sehingga dengan demikian aku akan siap menerima segala sesuatu yang Yesus ingin berikan kepada para murid-Nya pada hari Natal tahun ini. Amin.

Catatan: Untuk mendalami Bacaan Kedua hari ini (Rm 13:11-14
, bacalah tulisan yang berjudul “KENAKANLAH TUHAN YESUS KRISTUS !!!”

MENYAMBUT KEDATANGAN YESUS UNTUK KEDUA KALINYA

MENYAMBUT KEDATANGAN YESUS UNTUK KEDUA KALINYA
(Bacaan Injil Misa Kudus, Hari Biasa Pekan Biasa XXXIV – Jumat, 29 November 2013)
KEDATANGANNYA UNTUK KEDUA KALINYA - 4Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini kepada mereka, “Perhatikanlah pohon ara atau pohon apa saja. Apabila kamu melihat pohon-pohon itu sudah bertunas, kamu tahu dengan sendirinya bahwa musim panas sudah dekat. Demikian juga, jika kamu melihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah bahwa Kerajaan Allah sudah dekat. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Orang-orang zaman ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya terjadi. Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu.” (Luk 21:29-33)

Bacaan Pertama: Dan 7:2-14; Mazmur Tanggapan: Dan 3:75-81
“Jika kamu melihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah bahwa Kerajaan Allah sudah dekat” (Luk 21:31).
Setiap orang telah melihat hal-hal itu; di sudut-sudut jalanan, di tepi pantai, bahkan pada peristiwa-peristiwa seperti pertandingan olah-raga: ada penonton yang kelihatan “nyentrik” dengan memakai kaos yang bertuliskan kata-kata berikut ini secara mencolok: “Akhir zaman sudah dekat!” Orang itu pun berteriak-teriak! Kebanyakan orang yang melihat biasanya menutup kuping dan mata mereka; mereka mengabaikan pesan-pesan tentang malapetaka yang akan menimpa,…… EGP – emangnya gue pikirin! Namun apabila kita mau kelihatan lebih dekat dengan ajaran-ajaran Yesus tentang akhir zaman, maka yang ditulis pada kaos itu kiranya lebih “pas” berbunyi sebagai berikut: “Awalnya sudah ada di sini!”
Sambil duduk di Bait Suci, Yesus mengajar orang banyak: “Perhatikanlah pohon ara atau pohon apa saja. Apabila kamu melihat pohon-pohon itu sudah bertunas, kamu tahu dengan sendirinya bahwa musim panas sudah dekat. Demikian juga, jika kamu melihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah bahwa Kerajaan Allah sudah dekat. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Orang-orang zaman ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya terjadi” (Luk 21:29-32). Yesus ingin agar para pendengar-Nya memahami bahwa apa yang mereka saksikan adalah awal dari pemerintahan mesianis. Dengan masuknya Yesus ke tengah dunia, maka “akhir zaman” sudah dimulai.
POHON ARA - 1Memang merupakan suatu tantangan untuk menerima sesuatu yang kelihatan seperti paradoks karena selama 2.000 tahun lamanya kita-manusia sudah hidup dalam “tahapan-tahapan awal” dari pemerintahan Kristus. Kepenuhan pemerintahan-Nya masih akan datang, namun hal itu tidak berarti bahwa pemerintahan Kristus belum dimulai. Kita tahu bahwa melalui kebangkitan-Nya Yesus membuka pintu surga bagi kita. Dan hal itu berarti bahwa segenap tatanan ciptaan telah diubah. Sekarang, surga dibawa turun ke bumi, dan kita para makhluk di bumi dapat diangkat ke surga. Kita sekarang hidup pada zaman Gereja. Sebagai orang-orang yang telah ditebus oleh Allah, kita dapat mendeklarasikan kemenangan kita atas dosa dan maut, bahkan ketika kita masih “menanti-nanti dalam pengharapan penuh sukacita” untuk pembebasan kita yang final.
Melalui Yesus Kristus, Roh Kudus telah dicurahkan untuk mempersiapkan diri kita menyembut kedatangan-Nya untuk kedua kalinya. Marilah kita sekarang dengan penuh keyakinan berpartisipasi dalam era rahmat hidup doa kita ini, dalam komitmen kita untuk melayani dan melakukan evangelisasi, serta ikut ambil bagian dalam sakramen-sakramen – tanda-tanda istimewa yang mengatakan kepada kita semua bahwa Kerajaan Yesus ada di sini, walaupun belum secara penuh. Dengan cara begini, tindakan-tindakan kita dan kehidupan kita akan senantiasa terdengar jauh lebih keras dan berdampak daripada plakat-plakat yang bertuliskan kata-kata seperti berikut: “Kerajaan Allah, kemenangan rencana Allah, akhir sejarah, ada di sini!”
DOA: Bapa surgawi, Allah yang mulia dan kekal. Selagi kami menyembah Engkau dalam Roh dan kebenaran, ubahlah diri kami menjadi anak-anak-Mu dan siapkanlah diri kami masing-masing untuk hari yang penuh kemuliaan, pada saat mana kami akan dapat memandang Engkau – muka ketemu muka. Amin.

Catatan: Untuk mendalami Bacaan Injil hari ini (Luk 21:29-33)
, bacalah tulisan yang berjudul “PERKATAAN-KU TIDAK AKAN BERLALU”

MISTERI KEDATANGAN YESUS UNTUK KEDUA KALINYA

the_destruction_of_the_temple_at_jerusalem-large
“Apabila kamu melihat Yerusalem dikepung oleh tentara-tentara, ketahuilah bahwa keruntuhannya sudah dekat. Pada waktu itu orang-orang yang berada di Yudea harus melarikan diri ke pegunungan, dan orang-orang yang berada di dalam kota harus mengungsi, dan orang-orang yang berada di pedusunan jangan masuk lagi ke dalam kota, sebab itulah masa pembalasan ketika semua yang telah tertulis akan digenapi. Celakalah ibu-ibu yang sedang hamil atau menyusukan bayi pada masa itu! Sebab akan datang kesusahan yang dahsyat atas seluruh negeri dan murka atas bangsa ini, dan mereka akan tewas oleh mata pedang dan dibawa sebagai tawanan ke segala bangsa, dan Yerusalem akan diinjak-injak oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu.”
“Akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang, dan di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut. Orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan guncang. Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah kepalamu, sebab pembebasanmu sudah dekat.” (Luk 21:20-28)
Bacaan Pertama: Dan 6:12-28; Mazmur Tanggapan: Dan 3:68-74
Seorang anak muda, murid yang cemerlang, mengajukan pertanyaan yang sulit kepada guru agamanya. Karena tidak mampu untuk memberikan jawaban yang memadai, maka sang guru menjawab: “Oh, itu suatu misteri iman”. Sekarang, pertanyaannya adalah apakah “misteri” itu sebenarnya? Suatu misteri bukanlah sesuatu yang kita tidak dapat ketahui samasekali. Misteri adalah sesuatu yang tidak dapat kita ketahui sepenuhnya, tidak dapat diketahui segalanya. Kedatangan Kristus untuk kedua kalinya, yang kita baca dalam Injil hari ini adalah salah satu dari misteri itu. Kita tidak dapat mengetahui segala sesuatunya tentang kedatangan kembali Kristus dalam kemulian kelak, kita tidak tahu kapan hal itu akan terjadi, tidak tahu peristiwa-peristiwa aktual apakah yang mendahului kedatangan-Nya, dan bagaimana penghakiman terakhir akan berlangsung.
Akan tetapi, kita dapat mengetahui beberapa hal, dan salah satunya terdengar tidak mengenakkan: “Kerajaan Kristus baru akan menang sesudah serangan terakhir kekuatan-kekuatan jahat” (Katekismus Gereja Katolik [KGK], 680). Kitab Suci mencatat bahwa kedatangan kembali Yesus akan didahului oleh suatu masa yang dipenuhi dengan gejolak-gejolak dramatis dalam masyarakat, menyangkut peperangan, tanda-tanda pada alam ciptaan, kekacauan dlsb., baik di dunia maupun di dalam Gereja sendiri. Bangsa akan melawan bangsa dalam peperangan. Kita akan melihat kelaparan, wabah penyakit menular dan pengejaran serta penganiayaan terhadap umat beriman. Akhirnya orang-orang tidak lagi taat kepada kebenaran, melainkan semakin percaya kepada hal-hal yang ridak benar, yang tidak berasal dari Allah.
KEDATANGANNYA UNTUK KEDUA KALINYA - 7Peringatan yang diberikan oleh Yesus di atas bukanlah dimaksudkan untuk menakut-nakuti kita. Peringatan Yesus itu dimaksudkan untuk mempersiapkan diri kita. Yesus membawa pesan kasih dan belas kasih, bukan pesan mala-petaka dan kemurungan. Ia datang untuk menolong kita agar siap dalam menghadapai akhir zaman. Yesus tidak pernah mengatakan semuanya akan mudah dan senantiasa berjalan mulus. Kita tidak begitu saja dapat berpindah dari kerajaan dunia ke kerajaan Allah, seperti pindah kamar tidur yang letaknya bersebelahan. Akan tetapi, apabila kita mempersiapkan segala sesuatu dengan baik sambil mengambil langkah-langkah khusus yang akan membantu kita bertumbuh dalam kasih dan pelayanan kepada Allah dan sesama, maka kita dapat mengantisipasi sesuatu yang indah bersama Allah dalam kehidupan yang kekal. Santo Paulus menulis: “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: Semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia” (1Kor 2:9; bdk. Yes 64:4).
Oleh karena itu marilah kita memusatkan perhatian kita pada persiapan yang tidak dipenuhi rasa takut akan akhir zaman yang menggemparkan itu. Baiklah kita yakin akan kemenangan Yesus dan marilah kita mempersiapkan awal penuh kemuliaan dari kehidupan kekal: berjalan dalam iman, bukan keraguan; dipenuhi dengan pengharapan, bukan kekhawatiran; dan bertumbuh dalam kasih, bukan rasa takut. Yesus telah mengalahkan dunia. Dia telah mengalahkan dosa dan maut. Sekarang Ia sedang menunggu waktu yang tepat untuk kembali dan membawa kita pulang ke rumah Bapa.
DOA: Bapa surgawi, Allah yang baik dan kekal, tolonglah aku mempersiapkan dengan antisipasi besar akan kehidupan kekal. Aku ingin berada bersama Engkau dan keluarga yang telah Kaukumpulkan dalam kekekalan kerajaan-Mu. Amin.

Catatan: Untuk mendalami Bacaan Injil  ini (Luk 21:20-28), 
“BANGKITLAH DAN ANGKATLAH KEPALAMU” 

Bacalah juga tulisan-tulisan berjudul “TENTANG RUNTUHNYA YERUSALEM DAN KEDATANGAN KRISTUS”
“ANAK MANUSIA DATANG DALAM AWAN DENGAN SEGALA KEKUASAAN DAN KEMULIAAN-NYA”


KALAU TETAP BERTAHAN, KAMU AKAN MEMPEROLEH HIDUPMU

KEDATANGANNYA UNTUK KEDUA KALINYA - 7Ketika beberapa orang berbicara tentang Bait Allah, betapa bangunan itu dihiasi dengan batu yang indah-indah dan dengan berbagai-bagai barang persembahan, berkatalah Yesus, “Apa yang kamu lihat di situ – akan datang harinya ketika tidak ada satu batu pun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan.”
Lalu mereka bertanya kepada Yesus, “Guru, kapan itu akan terjadi? Apa tandanya, kalau itu akan terjadi?” Jawab-Nya, “Waspadalah, supaya kamu jangan disesatkan. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: ‘Akulah Dia,’ dan: ‘Saatnya sudah dekat.’ Janganlah kamu mengikuti mereka. Apabila kamu mendengar tentang peperangan dan pemberontakan, janganlah kamu takut. Sebab semuanya itu harus terjadi dahulu, tetapi itu tidak berarti kesudahannya akan datang segera.”
Ia berkata kepada mereka, “Bangsa akan bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan, dan akan terjadi gempa bumi yang dahyat dan di berbagai tempat akan ada penyakit sampar dan kelaparan dan akan terjadi juga hal-hal yang menakutkan dan tanda-tanda yang dahsyat dari langit. Tetapi sebelum semuanya itu kamu akan ditangkap dan dianiaya; kamu akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat dan penjara-penjara, dan kamu akan dihadapkan kepada raja-raja dan penguasa-penguasa oleh karena nama-Ku. Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi. Sebab itu tetapkanlah di dalam hatimu, supaya kamu jangan memikirkan lebih dahulu pembelaanmu. Sebab Aku sendiri akan memberikan kepadamu kata-kata hikmat, sehingga kamu tidak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu. Kamu akan diserahkan juga oleh orang tuamu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu dan sahabat-sahabatmu dan beberapa orang di antara kamu akan dibunuh dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku. Tetapi tidak sehelai pun dari rambut kepalamu akan hilang. Kalau tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu.” (Luk 21:5-19)
Bacaan Pertama: Mal 4:1-2a; Mazmur Tanggapan: Mzm 98:5-9; Bacaan Kedua: 2Tes 3:7-12.

“Bahwa sesungguhnya hari itu datang, menyala seperti perapian, maka semua orang gegabah dan setiap orang yang berbuat fasik menjadi seperti jerami dan akan tebakar oleh hari yang datang itu, firman TUHAN (YHWH) semesta alam, sampai tidak ditinggalkannya akar dan cabang mereka. Tetapi kamu yang takut akan nama-Ku, bagimu akan terbit surya kebenaran dengan kesembuhan pada sayapnya” (Mal 4:1-2a).

Peperangan, pemberontakan, huru-hara, gempa bumi, penyakit sampar dan kelaparan serta tanda-tanda dahsyat dari langit: Hal-hal ini jelas hampir tidak menggambarkan suatu masa depan yang indah. Yesus menggunakan imaji-imaji dan bahasa apokaliptik untuk menasihati para pengikut-Nya agar bertekun pada saat-saat sulit. Kata-kata Yesus itu tidaklah merupakan kata-kata yang asing bagi telinga orang-orang Yahudi saleh selagi mereka merefleksikan imaji-imaji serupa yang muncul dalam kitab para nabi belakangan yang disebut juga nabi-nabi kecil) (lihat Mal 4:1-2a; Yl 1:1-2:27).
KEDATANGANNYA UNTUK KEDUA KALINYA - 4Yesus menggunakan ekslamasi/seruan seorang pengamat sehubungan dengan keindahan Bait Allah (Luk 21:5) sebagai awal untuk bernubuat tentang berbagai peristiwa di masa depan dan Ia menginstruksikan orang-orang yang mendengar-Nya bagaimana mereka harus memberi tanggapan. Dari perspektif kemanusiaan, wajarlah bagi kita untuk berupaya memperoleh kenyamanan dan keamanan dalam hidup kita. Keindahan dan stabilitas Bait Allah merepresentasikan rasa aman dari umat Yahudi pada zaman Yesus. Namun Yesus mengatakan bahwa tidak ada satu pun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain karena semuanya akan diruntuhkian (Luk 21:6). Pernyataan Yesus ini menyarankan bahwa Kerajaan Allah tidaklah sama dengan hidup di bumi yang sudah familiar bagi kita dan yang sering kita lebih sukai. Pada kenyataannya, apa yang kita ketahui tentang dunia ini akan berlalu.
Yesus bersabda, “Apabila kamu mendengar tentang peperangan dan pemberontakan, janganlah kamu takut” (Luk 21:9). Walaupun para pengikut-Nya akan mengalami berbagai kesulitan hidup, termasuk pengejaran/ penganiayaan, pengkhianatan, bahkan kematian, tidak sepotong rambutpun di kepala mereka akan hilang: “Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu” (Luk 21:16-19). Kita hidup dalam masa di antara kehidupan yang menebus dari Yesus, kematian dan kebangkitan-Nya dan kedatangan-Nya untuk kedua kalinya dalam kemuliaan (parousia). Dalam masa-antara inilah Injil Yesus Kristus harus diwartakan ke tengah dunia oleh para murid-Nya (lihat Mat 28:18-20).
Sebagai orang-orang yang mengaku diri sebagai saksi-saksi Yesus yang setia, maka kita harus senantiasa siap sedia menghadapi berbagai pengejaran/penganiayaan dll. seperti diuraikan di atas. Hal ini bukanlah sesuatu yang harus kita takuti. Sebaliknya, kita dapat bergembira di dalamnya karena kita dapat mengandalkan diri pada Roh Kudus yang berdiam dalam diri kita, Dialah Penghibur, Penasihat kita yang senantiasa memberdayakan kita. Paulus menulis kepada jemaat di Roma:

“Aku yakin bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita” (Rm 8:16).

Sang pemazmur menyatakan: “Ia  akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kebenaran” (Mzm 98:9). Iman Kristiani kita menyatakan, bahwa keadilan ini terwujud melalui Yesus Kristus. Ia adalah “surya kebenaran dengan kesembuhan pada sayapnya bagi mereka yang takut akan nama-Nya” (lihat Mal 4:2). Selagi kita memeditasikan janji-janji tentang hidup surgawi ini, hati kita pun akan merasa tenteram dalam pengharapan surgawi.

DOA: Bapa surgawi, Allah yang Mahabaik, sumber segala kebaikan, satu-satunya Kebaikan, terpujilah nama-Mu! Bapa, berikanlah kepadaku keberanian untuk menanggung segala kesulitan yang menimpa diriku. Anugerahkanlah juga kepadaku hasrat yang tulus untuk dapat ikut ambil bagian dalam mewujudkan Kerajaan-Mu di atas muka bumi. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar