Selasa, 06 Mei 2014

MENJADI PELAKU FIRMAN


Yakobus 1:21-22
"Menjadi pelaku Firman adalah suatu kehendak Tuhan setiap kali Ia menyatakan Firman
dalam kehidupan kita."

Ada 7 catatan bagaimana Nuh melakukan Firman Tuhan :

1. Nuh melakukan Firman Tuhan dengan iman.
2. Nuh melakukan Firman Tuhan dalam kebenaran.
3. Nuh melakukan Firman Tuhan dengan ketaatan.
4. Nuh melakukan Firman Tuhan dengan ketepatan.
5. Nuh melakukan Firman Tuhan dengan melakukan semuanya.
6. Nuh melakukan Firman Tuhan dalam kesetiaan.
7. Nuh melakukan Firman Tuhan yang dipahalai oleh Tuhan sendiri.

Iman yang dimiliki Nuh bukan hanya mendengar perintah Tuhan saja, tetapi ia juga melakukan perintah atau Firman Tuhan. Nuh di dalam melakukan perintah Tuhan, semuanya dilakukan oleh karena iman.

Ibrani 11:7 “Karena iman, maka Nuh--dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan--dengan taat mempersiapkan bahtera.”

Kebenaran adalah landasan kuat untuk melakukan Firman Tuhan ( Kejadian 6:9 ). Nuh hidup sebagai orang benar. Bagaimana hidup kita yg melakukan kebenaran itu? Sikap dengar-dengaran adalah kepribadian yg hidup dalam kebenaran dan ini merupakan salah satu syarat untuk melakukan Firman Tuhan. Ketaatan Nuh dalam melakukan segala Firman Tuhan ditunjukkan dengan sikapnya yg tanpa pilih-pilih, apa adanya, tidak ada perbantahan. Apa yg Tuhan perintahkan, dia taat sepenuh, bahkan ia melakukan dengan tepat!

Kejadian 6 : 22, “Lalu Nuh melakukan semuanya itu; tepat seperti yang diperintahkan Allah kepadanya, demikianlah dilakukannya.
Nuh melakukan dgn tepat apa yang Tuhan inginkan. Nuh tidak sekedar mau mendengar saja, tetapi mau melakukannya dengan tepat. Nuh melakukannya bukan untuk mengejar target tapi ia melakukannya dengan tepat, dengan teliti ! Dan ia melakukannya dengan setia. Kalau kita kaitkan kesetiaan ini dengan waktu, itu berarti Nuh tidak pernah membuang-buang waktu untuk  melakukan Firman Tuhan. Nuh setia melakukan Firman sampai Firman Tuhan digenapi. Kesetiaan itu juga menunjukkan pada pekerjaan yg ia lakukan secara terus-menerus. Dan kesetiaan itu selalu menunjuk kepada waktu ygg terakhir. Maka, hendaklah kita setia sampai akhir.
Sdr, Nuh tidak pernah menyerah untuk melakukan Firman Tuhan, walau harus menghadapi tantangan, dia tidak mau menyerah, dia tetap setia melakukan Firman. Rasul Paulus juga berkata beritakanlah Firman Tuhan baik atau tidak baik waktunya ( II Tim 4:2 ) Itu sebabnya melakukan Firman Tuhan jangan melihat situasi ( Pkh 11:4 ).
 
Kejadian 6:22 “Lalu Nuh melakukan semuanya itu;  “ Nuh melakukan semuanya itu, tidak ada yg ditinggalkan oleh Nuh. Dalam membuat bahtera, semua bagian pengerjaan itu penting bagi Nuh. Apa yg dimaksud dengan semuanya ? Itulah perintah Tuhan dalam ayat 14-21. Sdr, untuk melakukan Firman Tuhan, semuanya itu penting dan kalau kita memiliki pemikiran yang demikian, maka kita akan melakukan semuanya termasuk hal yg paling kecil sekalipun.
 
Yg terakhir, Nuh melakukan Firman Tuhan yang dipahalai oleh Tuhan sendiri.
Kejadian 7:1”Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Nuh: "Masuklah ke dalam bahtera itu, engkau dan seisi rumahmu, sebab engkaulah yang Kulihat benar di hadapan-Ku di antara orang zaman ini.” Ini adalah satu pahala yg dipahalakan oleh Tuhan kepada Nuh yg telah membuktikan dirinya sebagai pribadi yg melakukan Firman Tuhan. Karena Nuh adalah seorang pelaku Firman maka pada akhirnya ia mendapat pahala,  ia dan selisih keluarganya masuk dalam bahtera. Agar kita semua masuk dalam Kerajaan Surga, betapa pentingnya kita menjadi pelaku Firman, tidak hanya sekedar pendengar Firman saja. Mari kita melakukan Firman Tuhan seperti yg Nuh lakukan. Jangan sampai kita setia sampai akhir namun toh pada saat terakhir pahala kita ditolak ( I Kor 9:27 ), ironis sekali bukan? Itu sebabnya mari, jadilah pelaku Firman, bukan hanya pendengar Firman, maka  kita akan menerima pahala, surga yg mulia, hidup yg kekal, amen?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar