KENAIKAN YESUS KE SORGA
“Itulah sebabnya kata nas: "Tatkala
Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan
pemberian-pemberian kepada manusia." Bukankah "Ia telah naik" berarti, bahwa Ia
juga telah turun ke bagian bumi yang paling bawah? Ia yang telah turun, Ia juga
yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua langit, untuk memenuhkan
segala sesuatu” (Efesus 4:8-10).
Ada delapan peristiwa penting dalam kehidupan
Juruselamat kita:
(1)
Pre-eksistensi kekal-Nya di Sorga
(2)
Ketika Ia turun ke dunia, yaitu kelahiran-Nya melalui anak dara
(3)
Pelayanan agung-Nya
(4)
Kematian-Nya di kayu salib untuk menebus dosa
(5)
Kebangkitan-Nya
(6)
Kenaikan-Nya ke sorga
(7)
Kedatangan-Nya kembali untuk memerintah dan menjadi raja
(8)
Pemerintahan kekal-Nya di sorga dan di bumi.
Dari delapan peristiwa penting ini, ketika Ia
turun ke bumi dan kemudian naik ke sorga – itu adalah langit ketiga – sama
seperti yang dilihat oleh Yakub berhubungan dengan tangga yang menuju ke sorga.
Alkitab menyebut sorga atau langit : langit
pertama adalah tempat di mana burung-burung berterbangan dan awan berada; langit
kedua adalah ruang angkasa, di mana bintang-bintang berada; dan langit ketiga adalah: tempat di mana tahta
Allah berdiri untuk selama-lamanya, itu lah sorga yang mana Yesus naik ke sorga.
Kita akan melihat peristiwa kenaikan Yesus dalam
empat cara: (1) ketika kita memandangnya dari bumi, (2) ketika para malaikat
memandangnya dari sorga, (3) ketika orang-orang kudus Perjanjian Lama menunggu
janji, dan (4) ketika jemaat Perjanjian Baru, mempelai Kristus, menerima pesta
perkawinannya.
KETIKA KITA MEMANDANG
KENAIKAN TUHAN KITA DARI BUMI
Dalam 1 Petrus 1:20 dan Wahyu 13:8, Tuhan dideskripsikan sebagai
Anak Domba yang akan disembelih sudah direncanakan sejak sebelum dasar bumi
diletakkan. Dalam Ibrani 10, kita diberi gambaran tentang apa yang terjadi di
zaman purbakala ketika Kristus, Panglima bala tentara sorgawi secara sukarela
akan datang untuk menebus manusia yang telah jatuh ke dalam dosa. Dalam
pengetahuan Allah ke depan (foreknowledge), Ia telah melihat bahwa
Lucifer akan memberontak, kejatuhan manusia pertama, dan keputusasaan serta kesia-siaan
dari dunia ini. Sebagai hasil dari pemberontakan dan dosa Setan di sorga, dunia
yang diciptakan Allah dengan begitu indahnya menjadi kosong dan kaca-balau.
Dunia menjadi tempat untuk penguburan kematian kita. Itu adalah hal yang sangat
menyedihkan dan masih berlangsung sampai hari ini.
Di tengah-tengah kejatuhan itu, protevangelium (janji Injil
yang pertamakali sebelum Injil itu datang) diberikan kepada umat manusia yang
telah jatuh itu.
“Aku akan mengadakan permusuhan
antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya;
keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya” (Kejadian
3:15).
Benih perempuan itu akan meremukkan kepala si Setan. Seluruh Alkitab memberikan
kesaksian tentang kesetiaan Allah atas janji-Nya untuk mengirimkan sang
penyelamat dan penebus.
Juruselamat datang melalui garis keturunan Set, dan bukan Kain. Ia
datang melalui garis keturunan Nuh dan Sem. Ia datang melalui garis keturunan
Abrahan, Ishak dan Yakub, dan melalui keturunan Yehuda. Ia menjadi keturunan
Daud, dan para nabi menubuatkan pemerintahan-Nya yang penuh kemuliaan.
Sesuai dengan janji Allah, ketika tiba waktunya, Ia lahir dari
seorang perawan. Kemudian diikuti pelayanan firman-Nya, kematian-Nya untuk
menebus dosa, kebangkitan-Nya dari antara orang mati, dan kenaikan-Nya ke sorga.
“Sesudah Ia mengatakan demikian,
terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan [shekinah kemulian
Allah] menutup-Nya dari pandangan mereka” (Kisah Rasul 1:9)
Itulah cara kita membaca kisah-Nya ketika kita memandang kenaikan Tuhan kita
dari bumi.
KETIKA PARA MALAIKAT
MEMANDANGNYA DARI SORGA
Ketika Lucifer memberontak, ia membawa bersamanya sepertiga malaikat
sorgawi untuk menjadi pengikutnya (Wahyu 12:4), namun dua per tiga dari para
malaikat sorgawi loyal dan setia kepada Raja mereka yang bertahta, yaitu pre-eksistensi
Tuhan Yesus Kristus, pribadi kedua dari Trinitas, Allah yang kekal. Setelah
pemberontakan itu dua per tiga malaikat di sorga berusaha memahami rencana
penebusan Allah, namun mereka tidak dapat memahaminya.
I Petrus 1:12 mengatakan bahwa malaikat-malaikat sorgawi ingin
sekali mengetahui apa yang Allah sedang kerjakan. Itu sungguh mengejutkan mereka
ketika mereka mengetahui Pangeran Kemuliaan mereka, yaitu pre-eksistensi Kristus,
Allah Sendiri, datang ke dalam dunia melalui rahim perawan suci yang bernama
Maria untuk lahir menjadi salah satu dari antara kita – menjadi manusia. Di
sepanjang masa kehidupan Yesus, para malaikat tak pernah henti-hentinya kagum
dengan apa yang mereka saksikan.
Paulus berkata,
“Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Allah, yang
telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang
menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara
bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia,
diangkat dalam kemuliaan” (I Timotius
3:16).
Para malaikat memperhatikan seluruh masa kehidupan dan pelayanan
Yesus. Ketika Ia dilahirkan, mereka yang tak terhitung jumlahnya menyanyi,
memuji dan memuliakan Tuhan. Dia datang untuk keselamatan umat manusia yang
telah jatuh ke dalam dosa dan pembaharuan dunia yang telah rusak dan sia-sia.
Para malaikat memuji Tuhan ketika Tuhan kita datang ke dalam dunia ini. Mereka
hadir untuk menguatkan Tuhan kita ketika Dia mengalami pencobaan. Mereka
menguatkan Dia ketika Yesus berdoa di Getsemani. Ketika Ia bangkit dari antara
orang mati, malaikat berdiri di pintu kubur. Ketika Ia naik ke sorga dalam
kemuliaan, para malaikat mengumumkan bahwa Dia akan datang kembali, dengan
berkata kepada para rasul bahwa Yesus yang sama ini yang naik ke sorga dalam
awan akan datang kembali dengan cara yang sama. Mereka mengamati Tuhan kita dan
menerima-Nya kembali ke Sorga. Dapatkah Anda membayangkan ketika Pangeran mereka,
Panglima Balatentara sorgawi mereka ini kembali ke sorga dengan kemenangan! Itu
sungguh melampaui imajinasi kita.
Dalam Mazmur 24, kita memiliki catatan tentang nubuatan ini:
“Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu
gerbang, dan terangkatlah kamu, hai pintu-pintu yang berabad-abad, supaya masuk
Raja Kemuliaan! "Siapakah itu Raja Kemuliaan?" "TUHAN, jaya dan perkasa, TUHAN,
perkasa dalam peperangan!” (ayat 7-8)
Berhubungan dengan pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa yang berada di
bawah kendali Setan yang menentang Kristus, Alkitab berkata:
“Ia telah melucuti
pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum
dalam kemenangan-Nya atas mereka” (Kolose 2:15).
Pada teks ayat kita dikatakan, “Tatkala
Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan” (Efesus 4:8). Musuh yang
menaklukkan kita yaitu Setan diikat oleh Dia. Ia benar-benar telah meremukkan
kepala si ular itu.
Ketika Tuhan kembali ke sorga, Ia masuk seperti membawa
penakluk yang telah menyesatkan para malaikat untuk memberontak kepada Allah,
yang memperkenalkan dosa ke dalam ciptaan Allah yang suci dan menghancurkan alam
semesta dan dunia kita, dan yang akhirnya menyebabkan kematian bagi orang tua
kita yang pertama dan seluruh umat manusia. Ketika Tuhan masuk ke dalam sorga di
tengah-tengah puji-pujian ribuan malaikat, kelihatannya seperti itulah
situasinya!
Ia dijadikan dosa karena kita agar kita memperoleh
kebenaran Allah di dalam Dia.
Ia masuk ke dalam kubur agar Ia memenangkan maut untuk kemenangan kekal kita.
Beban dosa dan kematian telah Ia kalahkan dan Ia bangkit dari antara orang mati
dan masuk ke dalam kerajaan Sorga, menjadi Pemenang dan Penakluk atas semua
musuh yang kita kenal dalam hidup kita, yaitu dosa, kematian, kubur, dan seluruh
eksistensi penderitaan dan dukacita dan Setan. Dapatkah Anda membayangkan
ketika para malaikat menerima kembalinya sang Raja, pre-eksistensi Kristus,
Tuhan dan Panglima balatentara sorgawi dan Juruselamat terkasih kita ke dalam
kemuliaan!
KETIKA ORANG-ORANG KUDUS
PERJANJIAN LAMA MENUNGGU JANJI
Dalam kisah pemuliaan Tuhan kita, kita membaca demikian:
“Ketika Ia sedang berdoa, rupa
wajah-Nya berubah dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan. Dan tampaklah
dua orang berbicara dengan Dia, yaitu Musa dan Elia. Keduanya menampakkan diri
dalam kemuliaan dan berbicara tentang tujuan kepergian-Nya yang akan
digenapi-Nya di Yerusalem” (Lukas
9:29-31).
Baik dalam terjemahan bahasa Inggris [maupun
Indonesia], kita membaca bahwa tampaklah dua orang
berbicara dengan Dia, yaitu Musa dan Elia. Keduanya menampakkan diri dalam
kemuliaan dan berbicara tentang tujuan kepergian-NyA yang akan
digenapi-Nya nubuatan itu.
Apakah maksud semua itu? Musa
mewakili orang-orang yang mati dan dikuburkan. Elia mewakili semua orang yang
diangkat ke sorga, orang-orang yang diubah tubuhnya ke dalam tubuh kemuliaan,
dan dalam sekejab mata diangkat ke sorga.
Baik Musa maupun Elia berbicara
kepada Tuhan tentang exodus. Itu mengingatkan kita ketika Allah memanggil
umat-Nya keluar dari perbudakan di Mesir. Kitab kedua dalam Alkitab Allah
disebut Exodus (Keluaran), dan ini berbicara tentang exodus
besar-besaran, penyelamatan umat dari perbudakan kematian dan kebobrokan ke
dalam kemuliaan kebebasan bagi anak-anak Allah, yang mana Dia akan menggenapi semua nubuatan nabi Perjanjian Lama di Yerusalem.
Ketika orang-orang kudus Perjanjian
Lama mati, Alkitab berkata bahwa mereka dikumpulkan bersama bapa leluhur mereka,
yaitu Abraham, Ishak, Yakub dan Salomo – semua orang kudus Perjanjian Lama akan
dikumpulkan bersama dengan bapa-bapa leluhur mereka, menantikan penebusan,
kematian Juruselamat kita yang akan menebus dan membebaskan mereka.
Ketika Musa dan Elia berbicara dengan
Tuhan kita, mereka berkata, “Yesus, kami ada di sorga menunggu penggenapan janji
itu. Itu adalah karena kematian-Mu yang menebus menjadi pengharapan keselamatan
kami, pengharapan akan pengampunan dosa, dan rumah yang penuh kemuliaan kami.
Kehidupan dan masa depan kekal kami ada di dalam tangan-Mu. Tujuan penebusan itu
harus Engkau genapi dalam kematian-Mu bagi kami di kayu salib di Yerusalem.”
Dapatkah anda membayangkan betapa
bahagia dan kagumnya orang-orang kudus Perjanjian Lama bersama dengan Musa dan
Elia ketika mereka menerima Tuhan kita pada waktu kenaikan-Nya ke sorga! Ia
telah mati bagi dosa-dosa mereka; Ia telah menyelamatkan mereka dari penghakiman
maut, dan Ia telah memungkinkan mereka masuk ke dalam kerajaan sorga. Ia telah
menjadi Penakluk atas dosa, kematian dan kubur! Ia adalah Pemenang dan
Penyelamat!
Orang-orang kudus Perjanjian Lama
bangkit dalam kekaguman membesarkan Dia ketika Dia kembali ke sorga! Ada Habel
dengan persembahannya yang benar. Ada Nuh dengan khotbahnya tentang pertobatan.
Ada Abraham dengan hatinya untuk Tanah Perjanjian. Ada Daud dengan harpanya. Ada
Elia dengan apinya. Ada Yesaya dengan nubuatannya yang menguatkan. Ada Yehezkiel
dengan empat kerubinnya. Ada Daniel yang singa laparpun tidak mau menyentuhnya.
Ada Zakharia dengan ketenangan dan keyakinannya. Ada Maleakhi yang menunduk di
depan Putera Kebenaran yang datang membawa kesembuhan dalam sayap-Nya. Betapa
mulianya hari itu, hari ketika orang-orang kudus Perjanjian Lama bangkit
menerima keselamatan agung dan Juruselamat, Tuhan Yesus Kristus!
KETIKA JEMAAT PERJANJIAN BARU
MENERIMA TUHAN MEREKA
Ketika Anda membaca Kitab Wahyu, Anda akan melihat bagaimana kitab
ini menjelaskan tentang Tuhan kita yang menerima kemuliaan. Ketika orang-orang
yang ditebusnya, ketika dua puluh empat tua-tua (dua belas di antaranya adalah
para leluhur Perjanjian Lama dan dua belas tua-tua lainnya adalah dua belas
rasul Perjanjian Baru) menerima Tuhan mereka dan menyanyikan
nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba,
bunyinya: "Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa!
Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa!” Ini sungguh melampaui
bayangan atau deskripsi kita. Oh, betapa mulianya hari itu, tatkala Tuhan
kembali ke dalam kemuliaan-Nya! Bagi Dia yang mengasihi kita dan menyucikan kita
dari segala dosa di dalam darah-Nya sendiri. Bagi Dia kemuliaan dan hormat untuk
selama-lamanya dan selama-lamanya! Haleluyah! Amin!”
Rasul Paulus menulis tentang kemuliaan kekal Tuhan kita
demikian:
“Itulah sebabnya Allah sangat
meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya
dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas
bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah
Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!” (Filipi 2:9-11)
Segala sesuatu yang ada di sorga adalah milik Dia. Segala kuasa di
bumi dan di sorga ada di tangan-Nya. Segala yang ada dalam jemaat-Nya – umat
tebusannya, yaitu kita semua – adalah milik Dia. Segala mahkluk dan iblis pun,
mereka semua juga akan mengakui Dia. Setiap lutut akan bertelut dan semua lidah
mengaku bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan, bagi Dia kemuliaan untuk
selama-lamanya. Oh, betapa hari itu akan terjadi ketika semua orang kudus di
sorga, jemaat yang telah ditebusnya, menyambut Juruselamat dan Tuhan mereka
kembali ke sorga!
Yesus adalah Tuhan. Yesus adalah raja. Yesus adalah sang Penakluk.
Yesus adalah pre-eksistensi Allah. Ia adalah Allah yang menyatakan diri dalam
daging. Ia adalah Allah, yang telah menang dan menaklukkan dosa, kubur, dan
kematian. Ia adalah Tuhan kita yang memerintah di sebelah kanan yang Mahatinggi.
Ia adalah Allah dan Juruselamat agung kita yang suatu hari nanti akan
menyingkirkan kehadiran dosa. Ia adalah Tuhan kita yang kekal, yang akan
menciptakan kembali dan memperbaharui dunia yang telah rusak ini. Yesus adalah
Tuhan!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar