KebangkitaN
DI PEKUBURAN
Nats : Barang siapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati (Yohanes 11:25)Bacaan : Yohanes 11:25-44
Saat orang yang kita kasihi meninggal, kita pergi ke kuburan untuk
mengikuti prosesi yang panjang. Kita mungkin akan duduk atau berdiri di
sekitar makam dan mendengarkan dengan khidmat saat pendeta membacakan
ayat Alkitab tentang kebangkitan. Lalu jenazah diturunkan ke liang
kubur. Kemudian kita mungkin akan tinggal sejenak untuk menaburkan bunga
dan berdiri dengan kepala tertunduk untuk mengenang dan menghormati
almarhum. Orang yang kita kasihi telah meninggal, dan kita sadar bahwa
kita tidak dapat membawanya kembali.
Berbeda
saat Yesus datang ke pemakaman Lazarus, sahabat-Nya yang baru saja
meninggal. Ketika tiba di kuburnya, Dia menggunakan wewenang dan
kuasa-Nya dengan memberi perintah: "Angkat batu itu" (Yohanes 11:39). "Lazarus, marilah keluar!" (ayat 43). "Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi" (ayat 44).
Kita mungkin berharap sepenuh hati dapat mengembalikan orang yang kita
kasihi, tetapi meskipun kita memberikan perintah seperti yang Yesus
ucapkan, tak ada yang akan terjadi. Namun, Yesus memiliki kuasa untuk
itu, karena Dia adalah "kebangkitan dan hidup" (ayat 25). Kuasa-Nya nyata saat Lazarus keluar dari kubur, dan hidup kembali!
Kelak, Yesus akan datang lagi ke kubur dari orang-orang percaya. Dan
ketika Dia memberikan perintah, maka semua jenazah orang mati yang
percaya kepada-Nya akan "keluar dan bangkit" (Yohanes 5:28,29; 1 Tesalonika 4:16). Betapa luar biasa hari itu kelak! --
Usaha yang Mustahil
Nats : Tetapi Allah membangkitkan Dia [Yesus] dengan melepaskan Dia dari sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu (Kisah Para Rasul 2:24)Bacaan : Matius 27:62-28:8
Saat itu sehari setelah Yesus disalibkan. Jenazahnya disimpan di
kubur. Namun para imam kepala dan orang-orang Farisi yang memimpin
penyaliban-Nya merasa gelisah dan berpikir bahwa penyaliban ini mungkin
bukanlah akhir dari kisah Yesus. Itu sebabnya mereka menghadap Pilatus
dan mengatakan kepadanya bahwa para murid Yesus mungkin akan mencuri
jenazah-Nya untuk meyakinkan orang-orang bahwa Dia telah menggenapi
nubuat-Nya, yakni bangkit dari kubur. Pilatus menanggapi, “Ini
penjaga-penjaga bagimu, pergi dan jagalah kubur itu sebaik- baiknya” (Matius 27:65).
Mereka pun menempatkan para penjaga di sana dan memeterai kubur itu (ayat 66).
Para pemimpin agama dan politik telah berusaha semaksimal mungkin
untuk meyakinkan bahwa jenazah Yesus akan tetap berada di dalam kubur.
Padahal mereka mengusahakan suatu hal yang mustahil. Maut tidak dapat
menguasai Anak Allah yang tidak berdosa. Maka, pada hari yang ketiga
Dia bangkit seperti yang telah difirmankan-Nya (20:19; 27:63; 28:1-8).
Setelah kebangkitan Yesus, para imam kepala menyuap para serdadu dan
mengatakan kepada mereka supaya menyebarkan kabar yang menggelikan
bahwa para murid telah mencuri jenazah Yesus (28:11-14).
Sampai saat ini, orang-orang skeptis masih saja saling melontarkan
teori yang tak masuk akal. Mereka berusaha menyangkal kebangkitan
Yesus. Meskipun mereka terus berusaha menimbulkan keraguan atas bukti
sejarah, tetapi kebenarannya adalah: Yesus bangkit dari kubur.
Kita melayani Juruselamat yang hidup! --
Kenyataan Kebangkitan
Nats : Aku adalah ... Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya (Wahyu 1:17,18)Bacaan : Lukas 24:1-12
Para murid dan pengikut mula-mula Tuhan kita menegaskan dengan penuh
semangat dan dengan sepenuh hati bahwa Yesus dari Nazaret adalah
Juruselamat yang hidup, bukan guru atau filsuf yang mati karena membela
ajaran-Nya. Mereka memegang kebenaran ini sedemikian kuat sehingga
rela menderita siksaan dan rela mati daripada meninggalkan keyakinan
itu.
Kabar yang mengejutkan ini semakin
menguatkan pelayanan mereka sehingga kesaksian mereka “mengacaukan
seluruh dunia” (Kisah Para Rasul 17:6).
Hal itu masih berlaku sampai sekarang: Roh Kudus menghargai kesaksian
mereka yang menyatakan bahwa Yesus telah bangkit. Kesaksian mereka yang
utama bukanlah tentang hukum moral, ritual keagamaan, atau pengakuan
iman secara teologis (suatu hal yang baik jikalau mereka memiliki semua
itu), melainkan tentang Allah yang menjelma menjadi manusia,
satu-satunya yang dapat menyelamatkan. Pada zaman ini, ketika kemurnian
iman telah mati dan banyak terjadi kemurtadan rohani, kita seharusnya
melihat hanya kepada Dia yang “hidup untuk selamanya” (Wahyu 1:18).
Seorang profesor yang sombong dan tidak saleh berkata kepada seorang
anak kecil yang percaya kepada Tuhan Yesus, “Gadis kecilku, kamu tidak
tahu kepada siapa kamu percaya. Ada banyak kristus di dunia ini.
Kristus mana yang kamu percayai?” “Saya tahu siapa yang saya percayai,”
sahut anak itu. “Saya percaya kepada Kristus yang bangkit dari antara
orang mati!”
Yesus hidup (Lukas 24:1-12). Hidup kekal Anda bergantung pada kenyataan ini --
Anda Pun Bisa Percaya
Nats : Ia menunjukkan diri-Nya setelah penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup (Kisah Para Rasul 1:3)Bacaan : Kisah Para Rasul 1:1-11
Pada tahun 1957, Letnan David Steeves berjalan keluar dari Pegunungan
Sierra di Nevada, Kalifornia, setelah 54 hari pesawat jet pelatih Air
Force-nya menghilang. Ia menceritakan kisah yang tak masuk akal tentang
bagaimana ia bertahan hidup di belantara bersalju setelah terjun
dengan parasut dari pesawatnya yang mati mesin. Sebelum ia menunjukkan
bahwa dirinya masih hidup, sebenarnya secara resmi ia dinyatakan telah
mati. Saat penyelidikan selanjutnya gagal menemukan bangkai pesawat,
Steeves dianggap berbohong dan ia dipaksa mengundurkan diri karena
ceritanya diragukan. Lebih dari 20 tahun kemudian, kisahnya terbukti
dengan ditemukannya bangkai pesawat oleh sebuah regu Pramuka.
“Kisah bertahan hidup” lain yang terjadi berabad-abad lalu juga masih
kontroversial sampai saat ini. Seorang lelaki bernama Yesus Kristus
yang berjalan keluar dari padang gurun Yudea membuat banyak pernyataan
yang sulit dipercaya banyak orang. Lalu Dia dihukum mati dan dinyatakan
mati. Namun, tiga hari kemudian Dia muncul dan menunjukkan bahwa
diri-Nya hidup. Sejak itu muncul berbagai pandangan skeptis.
Namun, renungkanlah kenyataan tentang kehidupan, kematian, dan
kebangkitan Kristus. Integritasnya tidak diragukan lagi. Para nabi
telah menubuatkan kedatangan-Nya. Mukjizat menjadi bukti keilahian- Nya.
Para saksi mata membenarkan kebangkitan-Nya. Dan kini, kepada semua
orang yang mencari kebenaran, Roh Kudus menegaskan bahwa Yesus hidup.
Ya, Anda pun bisa percaya! Percayakah Anda? -
Dia Ada di Sini
Nats : Yesus tiba-tiba berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata kepada mereka, “Damai sejahtera bagi kamu!” (Lukas 24:36)Bacaan : Lukas 24:36-45
Kejutan! Kejutan! Kesebelas rasul berkumpul bersama pada hari
kebangkitan Yesus. Mereka sedang membicarakan peristiwa-peristiwa aneh
yang terjadi hari-hari itu, dan baru saja mendengar sebuah laporan dari
dua orang yang mengatakan telah melihat Yesus. Lalu, tiba-tiba saja
Dia hadir di situ! Sang Juruselamat berkata, “Damai sejahtera bagi
kamu!” (Lukas 24:36).
Saya bertanya-tanya apakah kita sadar bahwa ketika berkumpul bersama
teman-teman di gereja, di rumah, di persekutuan doa, dan di berbagai
pertemuan, sesungguhnya Yesus juga ada di sana. Dia berkata, “Dan
ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” (Matius 28:20).
Apakah kita sungguh-sungguh percaya Dia bersama kita, mendengarkan
setiap ucapan kita, dan melihat semua yang kita lakukan?
Beberapa pelajar membicarakan tentang pengarang-pengarang besar di
masa lalu. Lalu seseorang bertanya, “Bagaimana jika Milton tiba-tiba
masuk ruangan ini?” “Ah!” jawab yang lain. “Kita akan menghormatinya
dan memberi perhatian lebih karena ia hanya menerima sedikit pengakuan
semasa hidup.” Orang ketiga berkomentar, “Bagaimana jika Shakespeare
yang datang? Tidakkah kita semua akan berdiri dan memproklamirkannya
sebagai Raja Penyair?” Kemudian seseorang memberanikan diri berkata,
“Dan, jika Yesus Kristus yang datang?” Mereka terdiam cukup lama,
sampai akhirnya seseorang berkata, “Tapi teman-teman, Dia kan ada di
sini!”
Ya, ingatlah bahwa Yesus ada di sini! Dia melihat, Dia mendengar, dan Dia tahu segalanya! -
Tetap Membicarakan Yesus
Nats : Jawab Yesus, "Akulah kebangkitan dan hidup; barang siapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati" (Yohanes 11:25)Bacaan : 1Korintus 15:51-57
Dalam upacara pemakaman seorang jemaat, Pendeta Eloy Pacheco mengatakan
bahwa Yesus adalah satu-satunya sumber penghiburan yang abadi. Kemudian
datanglah seorang wanita kepadanya dan berkata, "Semua pendeta memang
sama saja. Yang selalu Anda bicarakan hanyalah Yesus, Yesus, Yesus!"
"Benar," jawabnya ramah. "Namun, penghiburan seperti apa yang bisa Ibu berikan kepada keluarga yang sedang berkabung?"
Ibu itu terdiam sebentar, kemudian menjawab, "Anda benar. Setidaknya Anda mempunyai Yesus."
Cepat atau lambat orang yang kita cintai akan meninggal, dan kita ingin
dihibur. Pelukan, ungkapan belasungkawa dan air mata, serta kehadiran
seorang teman, bisa sedikit meringankan penderitaan yang begitu pedih.
Namun, semua ini tidak akan menjawab pertanyaan- pertanyaan kita yang
paling mendesak: Apa yang terjadi setelah kematian? Di manakah orang
yang kita cintai itu sekarang? Apakah kita akan dipersatukan kembali di
surga? Bagaimana saya bisa mendapat kepastian mengenai kehidupan kekal?
Jawaban atas semua pertanyaan itu ada pada
Yesus. Dialah yang telah mengalahkan dosa dan kematian dengan wafat di
kayu salib bagi kita dan bangkit dari kubur (1 Korintus 15:1-28,57). Karena Dia hidup, semua yang beriman kepada-Nya akan hidup selamanya (Yohanes 11:25).
Ketika orang yang percaya kepada Kristus meninggal, kita yang
ditinggalkan bisa menemukan penghiburan dan menaruh kepercayaan
kepada-Nya. Maka marilah kita tetap membicarakan Yesus--
Dia Hidup!
Nats : Ia menunjukkan diri-Nya setelah penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup (Kisah Para Rasul 1:3)Bacaan : Kisah Para Rasul 1:1-10
Ketika menara World Trade Center runtuh disertai suara gemuruh
bangunan yang hancur berkeping-keping, warga kota New York mengalami
apa yang sudah dialami oleh banyak orang dari belahan dunia lain, yaitu
ketakutan akan terorisme. Berbagai serangan susulan di negara-negara
lain telah meningkatkan keprihatinan bahwa umat manusia mungkin sedang
menuju kehancuran diri.
Semua kerusuhan di
dunia mungkin membuat kita berpikir bahwa masa depan kita tampak begitu
suram. Kita bahkan mungkin menyimpulkan bahwa dunia ini bukanlah
tempat yang layak untuk membesarkan anak-anak.
Meskipun demikian, tetap ada secercah cahaya pengharapan yang dapat
menerangi pandangan kita akan masa depan. Bill Gaither menggambarkan
hal itu dalam lagunya yang berjudul "S'bab Dia Hidup". Gagasan tentang
lagu itu muncul di kepalanya pada akhir tahun 1960-an. Saat itu sedang
terjadi kerusuhan sosial di AS dan konflik di Asia Tenggara. Istrinya,
Gloria, sedang hamil, dan mereka berpendapat bahwa saat itu bukanlah
saat yang tepat untuk melahirkan seorang anak ke dunia. Namun ketika
anak laki-lakinya lahir, Bill berpikir tentang Juruselamat yang hidup,
lalu kata-kata ini melintas di dalam benaknya: "Anak ini dapat
menghadapi hari-hari yang tidak pasti karena Dia hidup."
Dua ribu tahun yang lampau Yesus bangkit dari kubur dan memberikan "banyak tanda" bahwa Dia hidup (Kisah Para Rasul 1:3).
Karena itu, kita dapat terus melangkah saat menghadapi ketakutan.
Sebab Yesus hidup, kita dapat menghadapi hari esok -
Hidup dengan Pengharapan
Nats : Berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur. Keduanya berlari bersama-sama (Yohanes 20:3,4)Bacaan : Yohanes 20:1-10
Tatkala hari gelap yang mewarnai penyaliban Yesus berakhir, tampaknya
segala yang terindah dalam kehidupan ini telah berakhir pula. Selama
beberapa tahun yang singkat, Kristus telah membuat takjub banyak orang
dan para pengikut-Nya melalui hikmat pengajaran serta mukjizat-Nya yang
luar biasa. Namun Yesus memilih untuk tidak menyelamatkan diri-Nya dari
kayu salib, dan kini kehidupan-Nya telah berakhir. Tampaknya tak ada
lagi yang dapat diharapkan dari diri-Nya.
Namun, pengharapan tersebut kembali muncul pada pagi-pagi benar di hari
pertama kebangkitan-Nya. Sebuah lukisan karya Eugene Burnand
menggambarkan Petrus dan Yohanes sedang berlari-lari menuju kubur Yesus.
Tak lama setelah fajar menyingsing, Maria Magdalena memberi tahu mereka
bahwa ia dan teman-temannya telah mendapati kubur Yesus tersebut telah
kosong. Dalam lukisan Burnand, wajah Petrus dan Yohanes tampak sangat
sedih sekaligus lega, berduka sekaligus terkejut. Dengan putus asa dan
keheranan mereka berlari menuju kubur Yesus. Tatapan mata mereka yang
tampak penuh kesungguhan telah menarik perhatian orang-orang lain untuk
mengarahkan pandangan ke kuburan tersebut. Apa yang mereka jumpai? Kubur
Yesus yang telah kosong—Sang Juruselamat telah bangkit!
Kristus tetap hidup. Namun banyak dari kita yang menjalani hidup ini
dari hari ke hari seolah-olah Dia masih berada di dalam kubur. Alangkah
lebih baik bila kita mengarahkan pandangan melintasi kubur yang kosong
kepada Pribadi yang dapat memenuhi hidup kita dengan kuasa
kebangkitan-Nya
Harapan yang Pasti
Nats : Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal (1 Korintus 15:20)Bacaan : 1 Korintus 15:12-20
Konrad Adenauer, mantan kanselir Jerman Barat, berkata, “Jika Yesus
Kristus hidup, maka dunia memiliki harapan. Jika tidak, saya tidak dapat
melihat seberkas pun sinar harapan bagi dunia.” Kemudian ia
menambahkan, “Saya percaya kebangkitan Kristus merupakan salah satu
fakta sejarah yang paling sahih.”
Kebangkitan Kristus dan kebangkitan kita adalah satu. Demikianlah pemikiran Paulus dalam 1 Korintus 15. Dan jika Kristus tidak bangkit dari kubur, apa yang tersisa? Pengajaran yang kosong (ayat 14), kesaksian palsu (ayat 15), iman yang sia-sia (ayat 17), dosa yang tidak terampuni (ayat 17), tidak adanya kehidupan setelah kematian (ayat 18), dan tidak adanya harapan (ayat 19).
Namun, Kristus benar-benar bangkit dari kubur. Paulus menegaskan bukti kebangkitan-Nya dalam ayat 1-11. Ia menyebutkan daftar para saksi terpercaya yang menyaksikan kebangkitan Tuhan: Petrus (ayat 5), 500 orang (ayat 6), semua murid (ayat 7), dan Paulus sendiri (ayat 8).
Ketika filsuf Yunani Sokrates terbaring sekarat, teman-temannya
bertanya, “Akankah kita hidup lagi?” Ia hanya bisa menjawab, “Saya harap
demikian.” Sebaliknya, malam sebelum penulis dan penjelajah Sir Walter
Raleigh dipenggal kepalanya, ia menulis dalam Alkitabnya, “Dari bumi
ini, kubur ini, debu ini, Allahku akan membangkitkan aku.”
Jika kita memercayai Kristus sebagai Juruselamat, kita tidak akan
mengatakan, “Saya harap demikian” mengenai kebangkitan kita. Kebangkitan
Kristus memberikan harapan yang pasti kepada kita —
Permohonan yang Munafik
Nats : Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda Nabi Yunus (Matius 16:4)Bacaan : Matius 16:1-4
Sekelompok pemuka agama meminta Yesus untuk memberikan kepada mereka suatu "tanda dari surga" (Matius 16:1).
Sebenarnya mereka telah menyaksikan mukjizat-mukjizat Yesus, tetapi
mereka meremehkan atau menganggap semua itu dari Setan. Orang-orang
Farisi menuntut Yesus untuk melakukan suatu mukjizat yang lain, mungkin
seperti Yosua yang memerintahkan matahari dan bulan agar berhenti (Yosua 10:12-14), atau seperti Elia yang memanggil api dari langit (1 Raja-raja 18:30-40). Mereka melakukan hal ini untuk mencobai Yesus.
Yesus melihat kemunafikan yang ada di dalam hati mereka. Dia pun
berkata bahwa mereka sanggup meramal cuaca dengan melihat langit,
tetapi mereka tidak dapat membaca "tanda-tanda zaman" yang jauh lebih
jelas yang dinyatakan di dalam pelayanan pengajaran dan penyembuhan-Nya
(ayat 3).
Sebagian orang mengatakan kepada saya bahwa mereka mau percaya kepada
Yesus asalkan Dia menunjukkan mukjizat-mukjizat seperti yang tertulis
di dalam Injil. Tetapi apakah mereka akan memberi tanggapan yang
berbeda dengan para pemuka agama pada zaman Yesus?
Setiap orang yang mencari kebenaran dengan tulus memiliki semua bukti
yang diperlukan untuk beriman. Kebangkitan Yesus merupakan peristiwa
sejarah yang dapat diandalkan. Kuasa Kristus yang bangkit dapat dilihat
di dalam diri para pengikut-Nya. Kitab Perjanjian Baru berbicara
kepada akal budi dan hati dari setiap jiwa yang tulus dan haus akan
kebenaran. Meminta lebih daripada itu merupakan permohonan yang munafik
-
Fakta, Bukan Dongeng
Nats : Jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu (1Korintus 15:17)Bacaan : 1Korintus 15:1-19
Kebangkitan Yesus Kristus adalah batu penjuru iman kristiani. Tanpa
itu, kita tak memiliki pengharapan di hidup ini, juga mengenai hidup
yang akan datang. Itulah alasan betapa pentingnya mengenali bahwa
kepercayaan kita pada kebangkitan Kristus tidak berdasar pada perasaan
agamawi atau rumor yang tak berdasar. Kepercayaan kita berdasar pada
fakta sejarah dengan bukti kuat yang mendukung.
Satu abad lalu, sekelompok pengacara bertemu di London untuk membahas
bukti-bukti alkitabiah mengenai kebangkitan Yesus. Mereka ingin
membuktikan apakah tersedia cukup informasi agar kasus itu layak
disidangkan di pengadilan. Mereka pun menyimpulkan bahwa kebangkitan
Yesus merupakan satu dari banyak fakta sejarah yang tak bisa
dipungkiri.
Dalam bukunya, Countdown, G.B.
Hardy mengajukan beberapa pertanyaan yang menggugah tentang kebangkitan
Yesus: "Hanya ada dua buah persyaratan penting: (1) Adakah orang yang
mengalahkan kematian dan membuktikannya? (2) Dapatkah saya
melakukannya?" Kemudian Hardy menjelaskan bahwa hanya kubur Yesus yang
kosong. Dan karena Yesus telah menang atas dosa dan maut, maka kita
yang beriman kepada-Nya pun akan turut bangkit bersama Dia.
"Jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu," tulis Paulus dalam 1 Korintus 15:17.
Bukti sejarah dan banyaknya hidup yang berubah telah menyaksikan bahwa
kebangkitan Yesus adalah sebuah fakta. Apakah Anda telah menaruh
pengharapan pada Kristus yang telah bangkit? —
Bertahan Hidup
Nats : Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan (Filipi 1:21)Bacaan : Filipi 3:1-11
Isaac Asimov menceritakan kisah penyeberangan di laut yang berombak
besar. Selama penyeberangan, Pak Jones mabuk laut. Di saat yang sulit
itu seorang pelayan yang ramah menepuk pundak Pak Jones sambil berkata,
"Pak, kondisi seperti ini memang mengerikan. Tetapi ingatlah, tak
pernah ada orang yang mati karena mabuk laut." Pak Jones mengangkat
wajahnya yang pucat pasi, memandang pelayan yang penuh perhatian itu,
"Nak, jangan berkata begitu! Justru pengharapan yang indah akan
kematianlah yang membuat saya bertahan hidup."
Perkataan Pak Jones ini bukanlah sekadar ironi. Kata-katanya itu
menggemakan perkataan Paulus kepada jemaat di Filipi. Ia mengatakan
bahwa pengharapan yang indah akan kematianlah yang membuatnya terus
bertahan (1:21).
Namun demikian, ia tidak mencari pembebasan dari penderitaannya.
Pengharapan Paulus berakar di dalam Kristus, yang telah mati di kayu
salib bagi para pendosa, yang bangkit dari kubur pada pagi Paskah
pertama, yang hidup di surga, dan yang suatu hari kelak akan membawa
pulang Paulus ke hadirat-Nya.
Namun,
bagaimana pengharapan untuk melihat Kristus, entah setelah kematian
atau ketika Dia datang kembali, dapat membuat Paulus bertahan hidup?
Pengharapan itu memberi makna pada setiap momen kehidupannya.
Pengharapan itu memberinya alasan untuk hidup bagi Kristus. Itu juga
memberinya semangat untuk memerhatikan sesama yang membutuhkan
dorongannya. Paulus mengenal Kristus sebagai kehidupannya.
Ya Bapa, terima kasih atas Kristus yang telah bangkit. Dialah yang menjadi alasan bagi kami untuk hidup -
Penakluk yang Agung
Nats : Aku, manusia celaka! Siapa yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini? (Roma 7:24)Bacaan : Ibrani 12:1-16
Siapa yang tidak terinspirasi oleh seorang pesaing yang berhasil
bangkit kembali setelah pernah jatuh dan ambruk! Seorang pelari yang
terjatuh sewaktu meninggalkan balok start namun kemudian lambat laun
kembali memimpin, menggugah imajinasi kita semua. Tim yang tadinya
tertinggal di belakang, namun pada saat-saat terakhir meraih kemenangan
akan lebih membuat kita merasa gembira dibandingkan tim yang sedari
awal telah memimpin sejak babak pertama pertandingan.
Yesus membuat kebangkitan yang paling menakjubkan yang pernah dilihat
dunia. Setelah direndahkan, dihina, diludahi, dicambuk, didera, dan
dipaku di kayu salib, para pembunuh-Nya menyatakan diri menang dan
memberitakan kematian-Nya. Seorang prajurit menjaga kuburan-Nya.
Bagaimana mungkin ada orang yang lebih sengsara dari kondisi-Nya itu?
Namun, perjuangan belum sampai pada titik akhir, itu baru permulaan.
Tiga hari kemudian, Dia bangkit dari kubur dan menampakkan diri kembali
sebagai pemenang atas dosa, kematian, dan neraka -- kebangkitan yang
lain daripada yang lain dalam sejarah.
Apakah
pada saat ini Anda merasa tidak mampu lagi untuk berlari? Apakah Anda
telah terjatuh sedemikian parah? Renungkanlah penderitaan Yesus.
Renungkanlah kebangkitan-Nya. Mintalah kemenangan dari-Nya. Cukup
bayangkan saja apa yang telah ditawarkan-Nya kepada Anda, tak peduli
sedalam mana Anda jatuh sekarang!
Tidak ada seorang pun yang dapat mengatasi masalah seperti Tuhan kita --
Kebenaran yang Mengubah
Nats : Itulah ketiga kalinya Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya sesudah Ia dibangkitkan dari antara orang mati (Yohanes 21:14)Bacaan : Yohanes 21:14-17
Kebenaran tetaplah kebenaran walaupun kebenaran tersebut tidak
langsung berdampak pada kehidupan kita. Akan tetapi, kebenaran Allah
tidak saja membuka pintu surga bagi kita, tetapi juga akan mengubah
kehidupan kita.
Ron Sider, penginjil tersohor
yang membela kaum papa, bercerita tentang perbincangannya dengan
Wolfhart Pannenberg, seorang teolog Jerman. Ketika mereka berdiskusi
tentang kebangkitan Yesus Kristus dari kematian, teolog tersebut
berkata, "Bukti kebangkitan Yesus sangatlah kuat, sehingga tidak ada
seorang pun yang akan mempertanyakannya, kecuali tentang dua hal ini:
Pertama, kebangkitan ini adalah kejadian yang luar biasa atau yang
kedua, jika kita memercayai apa yang telah terjadi, maka kita harus
sungguh-sungguh mengubah cara hidup kita."
Kalimat di atas benar-benar penuh tantangan. Jika kita percaya bahwa
Yesus bangkit, maka keyakinan ini memerintahkan kita untuk mengubah
hidup. Kehidupan Petrus berubah drastis ketika ia menyaksikan
kebangkitan Tuhan. Dari seorang murid yang keras hati, yang menyangkal
bahwa ia mengenal Tuhan saat Yesus ditangkap, ia berubah menjadi saksi
yang berani untuk Tuhan (Yohanes 18: 17,25,27; Kisah Para Rasul 2:14-36).
Apakah kebangkitan Tuhan telah mengubah hidup Anda? Apakah tujuan dan
prioritas Anda menjadi berbeda dari yang semula? Apakah Anda menjadi
lebih baik, lebih sabar, dan lebih bersedia memaafkan? Mintalah
petunjuk dari Allah apa yang Dia ingin untuk Anda lakukan, kemudian
bekerja samalah dengan-Nya untuk membuat perubahan itu -
Takut Setengah Mati
Nats : Juru Selamat kita Yesus Kristus, yang melalui Injil telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa (2 Timotius 1:10)Bacaan : 1 Korintus 15:51-58
Baris pembuka sebuah lagu country, "Sarabeth is scared to death ..."
[Sarabeth takut setengah mati] menggambarkan kepada pendengarnya
mengenai hati seorang gadis remaja yang sangat ketakutan karena
didiagnosa menderita penyakit kanker. Lirik lagu Skin (Sarabeth)
memaparkan pergumulan yang dihadapinya. Pergumulannya itu tidak hanya
berkaitan dengan penyakit dan pengobatannya, tetapi juga berhubungan
dengan bukti nyata dari pergumulannya, yaitu rambutnya yang rontok
(judul lagu tersebut diambil dari sini). Ini adalah lagu kemenangan
yang menyentuh di tengah-tengah suatu tragedi, ketika Sarabeth
menghadapi ketakutan hidup-dan-mati yang memang mengerikan akibat
kanker yang dideritanya tersebut.
Bayangan
kematian menghadang setiap manusia. Namun, entah kita menghadapi
kenyataan tersebut dengan rasa takut atau dengan penuh keyakinan, tidak
tergantung pada ada atau tidaknya pandangan hidup yang baik atau sikap
positif. Cara kita menghadapi kematian, seluruhnya tergantung pada
apakah kita memiliki hubungan pribadi dengan Yesus, yang memberikan
diri-Nya untuk mati supaya kematian itu sendiri dapat dipatahkan.
Rasul Paulus pernah menulis kepada Timotius bahwa Juru Selamat kita
adalah Dia yang "melalui Injil telah mematahkan kuasa maut dan
mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa" (2 Timotius 1:10).
Dengan demikian, kita tidak perlu merasa takut setengah mati pada saat
melewati masa-masa hidup yang paling sulit sekalipun.
Kita dapat hidup dengan penuh keyakinan dan harapan karena Yesus telah menaklukkan maut --
Pengharapan yang Hidup
Nats : Allah ... telah membuat kita lahir kembali melalui kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati (1 Ptr. 1:3)Bacaan : Yohanes 6:39-54
Pagi hari setelah ibu saya meninggal, saya membaca Alkitab dan
mengungkapkan kesedihan kepada Tuhan. Bacaan Alkitab Setahun yang saya
baca saat itu diambil dari Yohanes 6.
Ketika sampai pada ayat 39,
Tuhan membisikkan penghiburan pada hati saya yang sedih, "Inilah
kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang
telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya
Kubangkitkan pada akhir zaman." Roh Ibu sudah bersama dengan Tuhan,
tetapi saya tahu kelak ia akan dibangkitkan dan diberi tubuh yang baru.
Saat saya melanjutkan membaca, saya perhatikan bahwa dalam Yohanes 6,
Yesus berfirman sebanyak tiga kali lagi bahwa Dia akan membangkitkan
umat-Nya dari kematian pada akhir zaman. Dia mengulang-ulang kebenaran
ini kepada orang-orang yang mendengarkan-Nya pada zaman dulu dan kepada
hati saya hari itu.
Pengharapan kita
mengenai kebangkitan akan terwujud saat Yesus datang kembali. "Dalam
sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan
berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang
tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah" (1 Kor. 15:52). Setelah
kebangkitan, orang-orang yang percaya kepada Yesus akan mendapatkan
tubuh baru dan upah bagi mereka yang melayani dengan setia (1 Kor. 3:12-15; 2 Kor. 5:9-11).
Kebangkitan adalah pengharapan yang hidup bagi orang kristiani. Apakah Anda memiliki pengharapan tersebut? --
Yesus bangkit dan menaklukkan maut;
Dia merenggut sengat dan kuasanya;
Kelak Dia pasti kembali menjemput,
Meskipun kita tak tahu harinya. --
Hidup atau Mati
Nats : Setelah masuk mereka tidak menemukan mayat Tuhan Yesus (Luk. 24:3)Bacaan : Yohanes 20:1-8
Setiap hari terlihat antrean panjang pengunjung dari seluruh penjuru
dunia yang menunggu dengan sabar untuk mengunjungi makam Lenin dan
melihat jenazahnya yang dibalsem. Walaupun ia telah meninggal tahun
1924, jenazah pemimpin komunis itu tetap tidak mengalami pembusukan. Ia
seolah-olah tampak masih hidup. Dan, penampilannya memang memerdaya
kita. Beberapa seniman andal memantau jenazah yang diawetkan ini,
mewarnai wajahnya, dan memoles setiap garis atau lubang terkecil yang
terjadi akibat pembusukan di tubuhnya dengan menggunakan lilin.
Orang-orang juga secara teratur mengunjungi Yerusalem untuk melihat
tempat Yesus wafat dan dikuburkan. Namun, ada perbedaan yang mencolok
-- tidak ada jenazah Kristus yang tersalib di sana. Ya, di sana memang
ada kubur batu pahatan yang menurut tradisi, jenazah Kristus yang
dipaku, ditusuk tombak, dan dimahkotai duri itu terbaring. Namun,
karena kuasa Allah Bapa membangkitkan-Nya, Sang Juru Selamat
menanggalkan kain kafan-Nya ketika Dia keluar dari kubur-Nya, seperti
kupu-kupu keluar dari kepompongnya.
Yesus
hidup, dan Anda dapat merasakan hadirat-Nya saat ini. Karena
kematian-Nya yang menebus dosa kita dan kubur-Nya yang kosong, Anda
dapat memperoleh hidup kekal (1 Kor. 15:20-22).
Anda hanya perlu mengakui bahwa Anda berdosa dan menginginkan
keselamatan-Nya. Dia akan memberi Anda hidup baru saat ini, dan kelak
Anda akan bertemu dan tinggal bersama Dia selamanya (1 Ptr. 1:3-5) --VCG
Kubur, di manakah kemenanganmu kini?
Cahaya wajah-Nya seterang matahari!
Betapa pembaringan batu itu kosong sunyi,
Kristus telah bangkit dari dunia orang mati! --Chisholm
Selamat Hari PASKAH!
Nats : Akulah kebangkitan dan hidup; siapa saja yang percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati (Yohanes 11:25)Bacaan : Yohanes 3:13-18
Saat berjalan memasuki gereja pada pagi Paskah tahun yang lalu, saya
berpapasan dengan seorang teman saya dan menyapanya, "Selamat Natal!"
Namun, setelah menyadari kesalahan saya, saya segera mengoreksi diri
sendiri. "Maksud saya, Selamat Paskah!"
"Kita tidak dapat merayakan yang satu tanpa merayakan yang lainnya," jawabnya dengan tersenyum.
Benar sekali! Tanpa Natal, tidak akan ada Paskah. Dan tanpa
kebangkitan, hari ini hanyalah hari biasa. Bahkan, bisa jadi kita tidak
akan berada di gereja.
Natal dan Paskah
merupakan perayaan yang paling menggembirakan bagi umat kristiani. Pada
hari Natal, kita merayakan penjelmaan Allah (Allah mengambil rupa
manusia dan datang ke dunia). "Karena Allah begitu mengasihi dunia ini,
sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal ..." (Yohanes 3:16).
Pada hari Paskah, kita merayakan kebangkitan Yesus. "Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit," kata malaikat (Lukas 24:6).
Sejak awal zaman, kedua hari ini berhubungan erat dalam rencana besar
Bapa. Yesus lahir untuk mati bagi dosa-dosa kita dan untuk mengalahkan
maut agar kita dapat hidup.
Manakah yang
lebih penting? Natal -- kelahiran bayi Yesus? Atau Paskah -- kematian
dan kebangkitan Anak Allah? Keduanya sangat penting -- dan dua-duanya
merupakan bukti nyata kasih Bapa bagi kita.
Selamat Natal! Dan Selamat Paskah! --CHK
Yesus Penebus meninggalkan surga,
Datang ke dunia melayani dengan cinta;
Dilepas-Nya kemuliaan, didatangi-Nya kita,
Membawa keselamatan melalui iman dalam nama-Nya. --Hess
Kenaikan Kristus
Nats : Kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah (Ibrani 4:14)Bacaan : Ibrani 4:9-16
Hari ini merupakan Hari Kenaikan Kristus ke surga -- hari yang sering
diabaikan. Hari yang kita peringati setiap 40 hari setelah Paskah ini
menandai peristiwa naiknya Kristus ke tempat Bapa di dalam kemuliaan.
Dalam The International Standard Bible Encyclopedia, W.H. Griffith
Thomas menulis, "Kenaikan Kristus bukan sekadar fakta besar dalam
Perjanjian Baru, tetapi sekaligus menjadi faktor besar dalam kehidupan
Kristus dan orang kristiani, sedangkan gambaran mengenai Yesus Kristus
tidak akan lengkap tanpa menyertakan peristiwa kenaikan beserta semua
konsekuensinya."
Kemudian, Thomas menyimpulkan
arti peristiwa kenaikan itu bagi orang percaya. Kenaikan Kristus
menyatakan penebusan yang telah digenapi (Ibrani 8:1), karya imamat Sang Juru Selamat (Ibrani 4:14), ketuhanan-Nya atas gereja (Efesus 1:22), peran-Nya sebagai perantara kita dengan Bapa surgawi (1Timotius 2:5), turunnya Roh Kudus pada hari Pentakosta (Kisah 2:33), kehadiran-Nya bersama kita saat ini (Matius 28:20), serta pengharapan akan kedatangan-Nya kembali ke bumi ini (1Tesalonika 4:16).
Pikirkanlah! Yesus tidak hanya mati, tetapi Dia juga bangkit dari
kubur, pulang kepada Bapa, dan sedang menjadi perantara kita saat ini.
Dia akan datang kembali.
Semoga Hari Kenaikan Kristus menjadi suatu momen istimewa bagi kita untuk bersukacita dan mengucap syukur kepada Allah --R
Suatu hari kubur tak sanggup lagi menahan Dia,
Suatu hari batu pun terguling dari pintu makam;
Lalu Dia bangkit, maut pun ditaklukkan-Nya;
Kini Dia naik ke surga, Tuhanku sepanjang masa. --
Mukjizat atau Sihir?
Nats : Tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku, percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti bahwa Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bap (Yohanes 10:38)Bacaan : Yohanes 10:22-42
Apakah Yesus sungguh berjalan di atas air atau hanya melangkah di atas
pasir sepanjang pantai? Apakah Dia sungguh menggandakan roti dan ikan
untuk memberi makan 5.000 orang atau hanya menyihir orang banyak,
sehingga mereka berpikir Dia memberi mereka makan? Apa yang Yesus
lakukan; mukjizat atau sihir?
Ketika ilusionis
kristiani, Brock Gill membahas berbagai pertanyaan itu dalam sebuah
program televisi BBC, ia mengesampingkan pendapat pribadinya supaya
dapat menilai berbagai mukjizat alkitabiah secara terbuka. Sang
produser, Jean-Claude Bragard berkata, "Bahkan, bila seorang ateis
dipilih untuk menjadi pembawa acaranya, kesimpulan ini tak akan
berubah." Dalam setiap kasus, Gill menyimpulkan Yesus tak mungkin
menipu orang banyak untuk memercayai bahwa apa yang mereka saksikan
adalah mukjizat.
Namun, orang-orang yang telah
melihat berbagai mukjizat Yesus tidak mau percaya bahwa Yesus adalah
Mesias. Mereka siap membunuh Yesus karena mengaku bahwa Dialah Allah (Yohanes 10: 30,31).
Yesus berkata kepada mereka, "Jikalau Aku tidak melakukan
pekerjaan-pekerjaan Bapa-Ku, janganlah percaya kepada-Ku, tetapi
jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku,
percayalah akan [mukjizat-mukjizat] itu, supaya kamu boleh mengetahui
dan mengerti bahwa Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa" (ayat 37,38).
Berbagai mukjizat Yesus menyatakan identitas-Nya sebagai Putra Allah,
Juru Selamat yang telah datang untuk memberi hidup-Nya demi menebus
dosa dunia. Karya-karya dan kebangkitan-Nya bukan tipuan sihir,
melainkan mukjizat kasih dan anugerah --
Menyongsong Masa Depan
Nats : Andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu (1Korintus 15:14)Bacaan : 1Korintus 15:12-23
Seorang anggota kelompok Jesus Seminar bernama John Dominic Crossan,
membuat marah banyak orang kristiani ketika ia mengatakan bahwa Yesus
tidak bangkit, sebab mayat-Nya dimakan anjing! Yang parah adalah ia
menyatakan hal ini dengan sembrono. Tentu saja pernyataannya itu salah.
Ini adalah salah satu dari banyaknya teori serta dalih para penentang
kekristenan yang bermuara pada pernyataan pokok: Yesus tidak bangkit.
Memang tidak ada yang menyaksikan peristiwa bangkitnya Yesus dari
kematian. Namun waktu surat Korintus ini ditulis, banyak saksi berani
menceritakan bahwa mereka berjumpa dengan Yesus yang bangkit. Tujuan
kesaksian banyak orang ini, termasuk Paulus, adalah agar umat menjadi
percaya (ayat 11)
dan supaya umat memiliki pengharapan yang teguh. Itulah intisari
pergumulan yang ditulis Paulus dalam perikop hari ini. Bila Kristus
bangkit, maka kita memiliki pijakan kuat untuk meyakini bahwa ada
kebangkitan orang mati (ayat 12).
Dengan demikian, kebangkitan Kristus menjadi dasar bagi jemaat untuk
mengelola masa kini dan menyongsong masa depan, yakni bahwa perjuangan
iman dalam Kristus bukan sesuatu yang kosong, tetapi bermakna.
Orang yang membuka hati dan pikiran terhadap misteri Kristus yang
bangkit, akan mengalami bahwa hidupnya berarti. Hidupnya lalu menjadi
layak dihidupi. Hidupnya layak dirayakan dan ditempuh dengan sukacita
setiap hari, betapa pun sulitnya. Mengapa? Sebab kebangkitan Kristus
adalah jaminan bahwa tak percuma kita beriman dalam hidup yang sarat
penderitaan dan pertanyaan tentang masa depan ini -
Anda Berharga
Nats : Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau (Yesaya 43:4)Bacaan : Yesaya 43:1-7
Relakah Anda mengeluarkan uang ratusan juta atau menulis cek bernilai
jutaan untuk sebuah barang yang tidak berharga? Tentu tidak! Kita
bersedia membayar mahal hanya untuk sesuatu yang kita anggap berharga
dan bernilai.
Demikian juga ketika Allah
meninggalkan takhta kemuliaan-Nya di surga, turun dan mengambil rupa
seorang hamba, serta mati disalib untuk menebus manusia dari dosa.
Bukankah ini sebuah harga yang begitu mahal? Lalu, apakah mungkin Allah
mau menebus sesuatu yang tidak berarti dengan harga mahal? Tentu
tidak! Jika Allah mengurbankan Anak-Nya yang tunggal dan sangat berarti
bagi-Nya untuk sesuatu yang tidak berharga, tentu ini sebuah
kekonyolan besar!
Mengapa Allah melakukan
semua itu demi kita? Sekarang kita memiliki jawaban pasti: karena kita
berharga di mata-Nya! Bacaan hari ini memuat beberapa ungkapan tentang
betapa berharganya kita sebagai kepunyaan-Nya (ayat 1,3,4).
Itu sebabnya Allah mau mengurbankan segala sesuatu untuk menyelamatkan
kita. Dia mengejar, mencari, melongok ke tempat gelap untuk mencari
manusia yang terhilang.
Biarlah pengertian ini
memupus semua cara pandang yang salah tentang diri sendiri. Selama ini
mungkin kita merasa tidak berarti dan tidak berharga. Mungkin kita
memiliki latar belakang dan masa lalu yang suram. Jangan biarkan hal
ini merasuk dan merusak diri kita. Jangan mudah memercayai apa yang
dikatakan orang lain atau diri sendiri mengenai diri Anda, tetapi
percayalah pada apa yang dikatakan Tuhan tentang diri kita, "Engkau
berharga di mata-Ku" (Yesaya 43:4) -
Jangan Simpan
Nats : Bagaimana orang mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya? (Roma 10:14)Bacaan : Roma 10:8-17
berbagi tentang
Kristus yang telah mati dan bangkit kepada orang-orang Vanuatu yang
belum pernah mendengarnya! Dengan
itu, ia telah membawa ribuan orang untuk mengenal, percaya, serta
mengikut Kristus.
Geddie setia melayani di
pulau itu hingga akhir hayatnya. Saat ia meninggal, orang-orang
memasang plakat peringatan bagi Geddie di gereja mereka, yang
bertuliskan: "Ketika Geddie datang dan mendarat pada tahun 1848, di
sini tidak ada orang kristiani. Ketika ia berpulang pada tahun 1872, di
sini tak ada lagi orang yang tidak mengenal Kristus".
Percaya bahwa Kristus menyelamatkan kita lewat pengurbanan-Nya, adalah langkah penting yang pertama (ayat 9).
Lalu, bila jiwa kita sudah diselamatkan, pantaskah kita berdiam diri?
Paulus dan Geddie telah merasakan anugerah yang tak terukur melimpahi
dan memperbarui hidup mereka. Itu sebabnya dengan yakin mereka
mengambil langkah kedua: menceritakan kebangkitan Kristus kepada mereka
yang belum mendengar tentang Kristus (ayat 14,15),
agar mereka menemukan pengharapan bagi jiwa. Setiap hari, pasti ada
seseorang yang perlu mendengar kabar baik tentang Kristus. Yesus telah
mati untuk semua orang (ayat 12). Adakah kita hendak menyimpannya untuk diri sendiri? -
Ibadah Sebatas Kulit
Nats : "Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?" (Mikha 6:8)Bacaan : Matius 21:18-22
Orang Farisi dan ahli Taurat adalah para pengajar dan penafsir
Perjanjian Lama, khususnya kelima kitab Musa atau yang biasa disebut
Pentateukh. Mereka sangat ketat memegang dan menjalankan aturan
keagamaan dan adat istiadat, bahkan sampai begitu detail. Misalnya,
tentang membawa beban pada Hari Sabat, tentang mencuci tangan, membasuh
diri, atau mempersembahkan korban, semuanya punya aturan yang sangat
terperinci. Orang yang melanggar atau yang tidak dapat menjalankannya
dengan benar dan penuh bisa dikucilkan, dianggap tidak bermoral, bahkan
dicap sebagai orang berdosa.
Tuhan Yesus
sangat mengecam sikap tersebut. Sebab ibadah kepada Tuhan bukan hanya
menyangkut aturan keagamaan (kultis), melainkan juga berkenaan dengan
kehidupan sehari-hari (etis). Bukan hanya soal rajin ke gereja, berdoa,
berpuasa, memberi persembahan, melainkan juga soal perilaku dan sikap
hidup. Apalah artinya rajin ke gereja, tekun berdoa dan berpuasa, tidak
pernah absen memberi persembahan, jika kita menutup mata terhadap
ketidakadilan, tindakan kita jauh dari nilai kesetiaan, dan hati kita
dipenuhi kesombongan? (Mikha 6:8).
Tuhan tidak ingin anak-anak-Nya melakukan ibadah hanya sebatas kulit,
tidak mendarah daging; hanya menjalankan, tetapi tidak menjiwai.
Sekadar menjadi orang-orang yang rajin mengikuti berbagai aturan
keagamaan, tetapi tidak mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Orang-orang seperti ini seumpama pohon ara yang berdaun lebat, tetapi
tidak berbuah (Matius 21:19). Tuhan Yesus pun mengutuknya -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar