:
Zepanya 1:7,12-18
Tema : Hari Tuhan Akan Datang
PENDAHULUAN
Mungkin diantara kita masih ingat dengan sebuah lagu “Madu dan Racun” antara lain dari syairnya adalah . ”Madu di tangan kananmu racun di tangan
kirimu....aku tak tahu mana yang
akan kau berikan pada ku...” syair lagu ini mengisahkan seseorang yang
menanti-nantikan kedatangan sang kekasihnya, tetapi apakah pertemuan itu akan
membawa kebahagiaan atau sebaliknya membawa kepada kehancuran.... Madu atau
racun.... bahkan yang sangat luar biasa percampuran antara madu dan racun yang
mematikan....... sedikit berbeda dengan Tuhan yang tidak pernah mencampur madu
dan racun dan pilihan itu tidak terletak pada Tuhan apakah Dia memberikan racun
atau madu, tetapi tergantung pilihan manusia mau pilih madu atau racun (kehidupan atau kematian)
Di tengah
kesesakan kehidupan kita sangat rindu akan Hari Tuhan, karena kedatangan Tuhan
akan melenyapkan segala penderitaan, kesesakan, luka dan tangisan semuanya di
ubah menjadi sukacita .Kedatangan Tuhan di yakini akan membawa suka cita
kebahagiaan dan damai sejahtera lepas dari segala beban dan tekanan kehidupan.
Perlu kita ingat bahwa :”hari Tuhan (akan membawa dua dampak
1) kebahagiaan bagi orang yang melakukan
kebenaran
2) celaka/hukuman bagi orang
yang tidak melakukan kehendak Tuhan.
hari ini
kita diingatkan lagi bahwa Hari Tuhan akan Datang. Hari Tuhan sering juga
diartikan dengan hari penghakiman, jika kita diingatkan tentang hari
penghakiman yang perlu kita lakukan adalah mempersiapkan menjadi “pemenang di pengadilan”, bagaimana
supaya kita menjadi pemenang dalam pengadilan (Hari Tuhan) ? Mari kita belajar
dari Firman Tuhan yang di tuliskan oleh nabi Zepanya..
Ayat 7 : Tuhan memberi peringatan untuk berdiam diri Dihadapan Allah. Berdiam diri dihadapan Allah berarti menarik diri dari kesibukan duniawi dan membawa hati dan kehidupan ke bawah naungan Tuhan. Merenungkan kembali siapa kita dihadapan Tuhan, untuk dapat merenungkan apa maksud Tuhan bagi hidup kita. Agar dapat me-reformasi kehidupan kita (menduddukkan kembali ke posisi kita sebagai ciptaan Tuhan). Berdiam diri di hadapan Tuhan membiarkan merkat Tuhan mengalir memasuki kehidupan, agar kerohaninan kita disegarkan kembali, spiritualitas kita di carger. Hanya dengan hati yang tenag jiwa yang tenang kita dapat “melihat” rancangan Tuhan yang luar bisa bagi kita. Faham akan rancangan Tuhan yang luarbiasa memampukan kita berjalan dalam kebenaran Tuhan. Kita tidak terjerumus ke dalam godaan yang menggiurkan.
Berdiam
diri di hadapan Tuhan akan memampukan kita melihat ”maksud Tuhan” bagi
kehidupan kita di tengah-tengah “kabut dosa yang tebal yang menyelimuti
kehidupan dunia”. Berdiam diri di hadapan Tuhan akan memapukan kita berpikir
arif dan bijaksana dalam mengambil keputusan untuk melawan kuasa dosa yang
mematikan.
Berdiam
diri Dihadapan Tuhan mengandung makna kesediaan hati untuk bersujud di hadapan
Tuhan dalam peribadahan-peribadahan (persekutuan dengan Tuhan). Itu artinya
kata berdiam diri bukan berarti mengajak kita menjadi kristen yang pasif dan
tidak berbuat apa-apa, tetapi membawa kita untuk melibatkan diri secara aktif
ke dalam persekutuan dengan Tuhan dalam segala hal. Walaupun banyak
penderitaan, ketidak adilan yang terjadi di sekitar kita, ketika kita dapat
berdiam diri dihadapan Tuhan kita akan diberikan penghiburan sejati, karna hari
Tuhan akan segera datang untuk mematahkan kuk yang menekan kehidupan kita, yang
menghapus air mata, mengubah duka cita menjadi suka cita.
Ayat 7b :
Tuhan sudah menyediakan perjamuan Korban dan telah menguduskan undangannya.
Ayat ini mengatakan kepada kita bahwa hanya
oleh kasih karunia Tuhan kita dilayakkan untuk menghadiri “Undangan” Tuhan
yang Maha Agung. Perjamuan Korban yang dinubuatkan oleh nabi Zefanya
digenapi dalam Yesus Kristus sebagai korban pengampunan dosa, dan akan melayakkan
kita untuk masuk ke dalam pesta perjamuan Anak Domba Allah pada saat kedatangan
Yesus yang kedua kali…
Ayat 12 :
Kedatangan Tuhan / Hari Tuhan akan membawa setiap manusia kepada penghakiman.
Segala dosa dan kebaikan akan disingkapkan, hari Tuhan adalah dimana Tuhan akan
menggeledah dengan memakai obor. “Menggledah memakai obor” Firman ini
menggambarakan keseriusan Tuhan untuk membongkar segala perilaku manusia.
Menggledah dengan obor menggambarkan situasi pemeriksaan itu seperti dalam
kegelapan tetapi di bawah sinar obor tidak akan ada yang tersembunyi. Demikian
dosa pelanggaran yang mungkin selama ini bisa kita tutup rapat dan rapi namun
pada hari penghakiman itu tidak ada dosa yang bisa disembunyikan.
Orang-orang
yang telah mengental seperti anggur, sebuah kiasan menggambarkan orang yang
hatinya beku, tidak peka, tidak peduli, orang yang tidak punya perasaan atau
orang yang merasakan atau tidak mengakui “peran serta Tuhan dalam
kehidupannya”, yang menganggap “Tuhan tidak berbuat baik dan tidak berbuat
jahat” Tuhan digambarkanè(ajaran ini sering disebut dengan istilah Deisme seperti
tukang jam/arloji ) mereka akan dihukum oleh Tuhan pada saat kedatangan-NyaAyat
13 : Orang yang menganggap “Tuhan tidak berbuat baik atau jahat” mereka sungguh
tidak akan deberkati oelh Tuhan dan semua jerih payahnya itu tidak dapat
membawa sukacita baginya bahkan bisa di katakan semuanya sia-sia, yang si
gambarkan disini “harta mereka akan dirampas, hasil pekerjaan mereka juga tidak
mereka nikmati, mendirikan rumah tapi tidak mendiaminya membuat kebun anggur
tetapi tidak meminumya. Berkat Tuhan dapat kita nikmati dengan baik hanya
dengan rasa ucapan syukur. Kalau kita tidak punya rasa syukur semuanya terasa
hambar.....
Ayat 14-18
: Hari Tuhan adalah nubuatan pertama-tama diterapkan pada pembinasaan Yehuda
oleh pasukan Babel pada tahun 605 sm, yang digambarkan sungguh dashyat dan
kengerian yang luar biasa, pahit dan pahlawan pun akan menangis, semua orang
akan berjalan seperti orang buta gelap tidak tahu kemana arah rdan tujuannya,
sebab mereka telah berdosa kepada Tuhan dan tidak akan ada yang bisa
menyelematkan mereka, emas dan perak tidak berkuasa untuk menyelamatkan. Hari
Tuhan yang kedua ditujukan kepada kehancuran semua isi bumi di akhir zaman yang
akan dibakar habis oleh api cemburu-Nya, karna memang sejak awal Tuhan
mengatakan Ia adalah Tuhan yang cemburu. Jangan mempermainkan perasaan Tuhan,
karna jika dipermainkan maka api cinta yang menyelamatkan akan diubah menjadi
api cemburu yang membinasakan.
APLIKASI
1.
Menurut kesaksian Alkitab hari Tuhan
itu sangat menakutkan, menggoncangkan, hari yang gelap gulita. Hanya Tuhanlah
satu-satunya sumber pengharapan yang dapat memberikan keselamatan.
1
Hidup di masa kini sering membawa
kita kedalam sebuah arena” persaingan “ takut ketinggalan jaman, takut menjadi
orang paling susah di tengah-tengah godaan keangkuhan dan kesombongan yang
sering kali membuat nilai-nilai kemanusiaan kita mati dan tidak jarang lebih
keji dari perilaku hewan. Saat ini justru kita disuruh menarik diri dari
kesibukan kita, menarik diri dari arena persaingan untuk duduk diam dihadapan
Tuhan, MEMBIARKAN Roh Tuhan masuk ke dalam relung hati kita yang paling dalam
yang memberikan kelegaan dan sukacita yang sesungguhnya .
2.
Emas dan perak memang diperlukan
dalam kehidupan ini, tetapi tidak sanggup untuk menyelamatkan kita pada saat
penghakiman (Hari Tuha). Sebagai umat yang beriman marilah kita raih
keselamatan melalui emas dan perak yang kita miliki dan bukan sebaliknya kita
jual keselamatan kita demi emas dan perak.
3.
Hanya melakukan kebaikanlah yang
membuat kita bersuka cita dalam menyambut kedatangan hari Tuhan yang akan
memberikan madunya bukan racunnya, karena ketika Tuhan datang membawa madu dan
racun “berkat dan murka” mana kau pilih??
4.
Pilihlah madu (berkat-Nya), karena
kita memang dipilih mendapatkan keselamtan bukan untuk mendapat murka-Nya
(Introitus)
5.
Waspada dan berjaga-jagalah karena
Hari Tuhan datang seperti pencuri (I Tes 5:1-11) marilah kita setiap saat
berdiam dihadapan Tuhan....untuk melihat apakah kita masih setia dalam hal
mengasihi Tuhan dan sesama manusia ?...., mari kita nyanyikan lagu ‘Slidiki
aku....lihat hatiku......apakah ku sungguh mengasihi-Mu Yesus......dst .
Karena Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita (I Tesalonika 5:9)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar